Tegas, Rusia Tuduh Amerika Mengganggu Tatanan Ekonomi dan Stabilitas Global
SuaraGarut.id - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebutkan fondasi tatanan hukum internasional, stabilitas strategis, dan sistem politik global yang berpusat di PBB saat ini sedang diuji.
Pasalnya konflik yang dihadapi oleh global saat ini tidak membuat negara bersatu.
"Tidak mungkin menyelesaikan konflik yang terus bertambah tanpa mengatasi akar permasalahannya dan memulihkan kepercayaan terhadap kemampuan kita untuk bersatu demi kebaikan bersama dan keadilan bagi semua," kata Lavrov dalam debat di Dewan Keamanan PBB tentang "parameter tatanan dunia yang adil." Seperti dilansir dari Antara, Rabu 17 Juli 2024.
Lavrov menuduh AS telah lama "menyatakan keistimewaannya sendiri" sebelum menambahkan: "Hal ini juga berlaku pada sikap Washington terhadap sekutu-sekutunya, dengan menuntut mereka untuk patuh tanpa syarat, bahkan hingga merugikan kepentingan nasional mereka".
Diplomat Rusia itu mengatakan bahwa Barat "secara agresif mengacak-acak" sistem global yang awalnya dibangun berdasarkan modalnya untuk membendung Rusia, China dan negara-negara lain.
Kebijakan independen negara-negara tersebut dianggap sebagai tantangan terhadap hegemoni Barat, lanjutnya.
"Washington telah melakukan segalanya untuk meledakkannya, termasuk secara harfiah, dengan mengatur serangan teroris terhadap jaringan pipa gas Nord Stream, fondasi kerja sama energi yang saling menguntungkan antara Rusia, Jerman, dan Eropa," tambahnya.
Menteri luar negeri itu juga menuduh AS menekan Barat dan memperluas perang perdagangan dan ekonominya terhadap pihak-pihak yang dianggapnya tidak diinginkan.
Dia mengeklaim hal itu "memicu kampanye yang belum pernah terjadi sebelumnya berupa tindakan sepihak dan koersif yang pertama-tama menghantam Eropa dan menyebabkan fragmentasi ekonomi dunia."***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.