Beranda TWA Gunung Papandayan Menjadi Satu-satunya Pengelolaan Pendakian dengan Berstandar Nasional

TWA Gunung Papandayan Menjadi Satu-satunya Pengelolaan Pendakian dengan Berstandar Nasional

Oleh, Redaksi
4 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
TWA Papandayan yang sudah SNI/Disparbud Jabar

SuaraGarut.id - Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat tidak diragukan lagi keindahannya. Kini, prasarananya semakin lengkap, karena pengelolaan pendakian gunung yang berlokasi di Kecamatan Cisurupan, Garut ini sudah berstandar nasional.

Gunung Papandayan merupakan gunung bertipe stratovolcano, yang memiliki ketinggian 2.665 Meter di Atas Permukaan Laut (MDPL). Gunung ini menjadi favorit para pendaki, khususnya para pemula, karena medannya yang dianggap tidak terlalu sulit untuk dilalui.

Ada beragam keindahan di Gunung Papandayan, yang bisa memanjakan mata. Mulai dari hutan mati, tanaman edelweis, hingga kawah dan hamparan pepohonan hijau yang mengelilingi gunung.

Di pusat tempat wisatanya, pengelola juga menambahkan beberapa spot wisata yang bisa dijajal. Mulai dari kolam renang air panas berbelerang, menara pandang, hingga tempat berkemah yang bisa disewa.

Jadi, berkunjung ke Gunung Papandayan, tidak hanya bagi mereka para pecinta pendakian. Masyarakat biasa, yang sekadar hanya ingin bersantai dan menikmati indahnya pemandangan, juga bisa.

Baru-baru ini, Gunung Papandayan juga ditetapkan sebagai gunung yang menerapkan pengelolaan pendakian yang sesuai dengan standar nasional. Menurut Direktur Oprasional Tri Kaban melalui Regina Febriani, pengelola Papandayan, beberapa waktu lalu Gunung Papandayan melalui proses pengujian untuk mendapatkan standarisasi tersebut.

"Baru di sini ada pendakian gunung yang berstandar nasional. Tentunya ada beragam penilaian dari tim penjamin mutunya," kata Tri kepada wartawan, baru-baru ini.

Tri mengatakan, pengelolaan pendakian Gunung Papandayan dinilai telah memenuhi SNI 8748:2019, sesuai standar BSN, yang mengacu pada Peraturan BSN RI Nomor 24 Tahun 2021, yang mengatur tentang Pengelolaan Pendakian Gunung.

"Ada beberapa hal yang dinilai. Mulai dari keamanan hingga kenyamanan pengunjung," katanya.

Tempat Istirahat Para Dewa

Selain Ferdinand, Princess Astrid of Belgium (1932) dan Phra Bat Somdet Phra Poramintharamaha Chulalongkorn Phra Chunla Chom Klao Chao Yu Hua, Phra Chulachomklao Chaoyuhua, alias Chulalongkorn, atau Rama V, raja dari Kerajaan Siam (sekarang Thailand) juga pernah datang ke Papandayan.

Menurut Sejarawan Garut, Warjita, Chulalongkorn datang dua kali ke Garut. Dalam kunjungannya, Rama V mengunjungi beberapa tempat seperti Gunung Papandayan dan Situ Bagendit.

"Beliau datang ke Garut itu sekitar tahun 1896 dan 1901," katannya.

Eksistensi Papandayan sebagai tempat wisata, telah ada sejak dahulu kala. Bahkan, konon kabarnya, ada banyak menak dari belahan dunia lain yang berkunjung ke Garut hanya untuk menikmati keindahan alam Gunung Papandayan.

Salah satu pesohor Eropa yang pernah berkunjung ke Papandayan, adalah Archduke Franz Ferdinand Carl Ludwig Joseph Maria of Austria alias Adipati Agung Franz Ferdinand. Ningrat pewaris takhta kerajaan Austria-Hungaria.

Dilansir situs delpher.nl, koran Belanda tempo dulu, Het Vederland mengatakan, Ferdinand datang ke Garut pada 13 April 1893. Tepat sehari setelah dirinya menginjakan kaki di Indonesia via Tanjung Priok.

"Rabu pergi ke Garut; di perjalanan ada jeda di Bandung. Kamis, perjalanan dilakukan ke Papandayan, Jumat ke Danau Bagendit. Sore hari Archduke akan pergi ke Cianjur dan pada hari Sabtu berburu rusa," tulis Het Vaderland.

Sumber detikjabar

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.