Ada 11 Ribu Lebih Anah Putus Sekolah di Garut, Plt Kadisdik Sebut di Data Dinas Cuman 400 An Orang
Disdik Garut Akan Verifikasi Data Anak Tidak Sekolah yang Beda Jauh dengan Laporan BBPMP
SuaraGarut.id - Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Asep Wawan, menyatakan bahwa perbedaan jumlah anak tidak sekolah (ATS) antara data dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Garut akan diverifikasi ulang. Perbedaan angka yang cukup signifikan membuat pihaknya merasa perlu melakukan penelusuran lanjutan.
Menurut laporan BBPMP Jawa Barat, jumlah anak tidak sekolah di Kabupaten Garut pada tahun 2025 tercatat mencapai 11 ribu anak. Sementara itu, berdasarkan data yang dimiliki Disdik Garut, jumlah tersebut hanya sekitar 400-an anak.
"Makanya data dari BBPMP itu harus dilakukan verifikasi kebenarannya. Maka nya kami menindaklanjuti laporan tersebut hari ini, dengan mengumpulkan para Korwil, dan para pengawas. Sebab data yang ada di perencanaan kami itu hanya sekitar 400 an,” kata Asep Wawan.
Ia menjelaskan bahwa kategori anak tidak sekolah mencakup beberapa kelompok, seperti anak yang putus sekolah (drop out), anak lulusan SD yang tidak melanjutkan ke SMP (LTM), dan anak yang belum pernah mengenyam pendidikan sama sekali.
Untuk menyikapi perbedaan data tersebut, pihaknya telah mengerahkan para Koordinator Wilayah (Korwil) dan pengawas untuk menelusuri langsung ke lapangan. “Penelusuran untuk mengetahui alasan mengapa anak-anak ini tidak melanjutkan sekolah. Apakah karena faktor ekonomi, sosial, atau lainnya,” kata Asep Wawan, yang akrab disapa Aswan, usai Rapat Koordinasi Penuntasan ATS 2025 di Aula Bank BJB, Jalan Ahmad Yani, Garut Kota, Kamis, 17 Juli 2025.
Asep menekankan bahwa verifikasi ini akan menjadi langkah awal yang penting sebelum dinas mengambil keputusan strategis dalam menangani persoalan ATS. Ia berharap, setelah data diverifikasi, program penanganan bisa dirancang lebih akurat dan sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.
Ia juga mengakui bahwa temuan angka ATS ini merupakan hal baru, mengingat sebelumnya belum pernah ada data serupa yang tercatat secara sistematis.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.