Beranda Aksi Protes Truk Tanah di PIK 2 Memanas! Bentrok dengan Massa, Polisi Kocar-kacir Dihujani Batu

Aksi Protes Truk Tanah di PIK 2 Memanas! Bentrok dengan Massa, Polisi Kocar-kacir Dihujani Batu

Oleh, Redaksi
1 bulan yang lalu - waktu baca 2 menit
Tangkapan layar video viral warga di Kosambi bentrok dengan polisi dan bakar truk tanah, Kamis (7/11/2024). [Istimewa]

SuaraGarut.id - Beredar video di media sosial yang menampilkan bentrokan antara aparat kepolisiian dengan warga yang protes atas aktivitas truk pengangkut tanah di kawasan proyek strategis nasional (PSN), Pantai Indah Kosambi (PIK) 2. Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Kamis (7/11/2024). 

Dilihat dalam video yang dibagikan akun Instagram, @infotangerangkota.id, situasi di kawasan itu tampak menegangkan. Terlihat puluhan aparat kepolisian ikut menjadi sasaran kemarahan warga saat menggelar demonstrasi di lokasi. 

"Polisi diserang, polisi diserang," ujar pria perekam video. 

Dalam video itu, aparat polisi terlihat kocar-kacir ketika dihujani batu oleh massa. Bahkan, sebagian warga pun tampak mengejar aparat kepolisian yang kewalahan saat meredam aksi protes tersebut.

Hari ini, ratusan personel Polrestro Tangerang dan Polda Metro Jaya dikerahkan untuk meredam aksi warga yang mengadang truk tanah di Desa Salembaran Jaya, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.

Massa yang menggelar demonstrasi itu memprotes aktivitas truk tanah terkait adanya kecelakaan yang merenggut nyawa warga. 

Terkait aksi itu, Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho meminta agar warga bersabar menunggu penyidikan kepolisian atas kasus kecelakaan truk pengangkut tambang tersebut.

"Kami (Polisi) meminta masyarakat untuk bersabar, kasus ini menjadi atensi pengusutan dan akan kami sampaikan setiap perkembangannya. Mohon jangan bertindak anarkis," ujarnya dikutip dari Antara.

Dia mengungkapkan, peristiwa aksi massa yang mengadang dan merusak truk ini terjadi usai kecelakaan yang menewaskan anak.

Sehingga, belasan truk tanah yang melintas di jalan tersebut menjadi sasaran kemarahan warga. Kaca-kaca mobil dihancurkan, roda ban dikempiskan, bahkan satu unit truk dibakar massa.

"Bahkan petugas kepolisian yang berusaha meredam amuk massa itu menjadi korban kemarahan warga," katanya. 

Zain menyebut, pihaknya turut berduka atas musibah yang menimpa warga di lokasi kejadian. Tentu cara-cara anarkis hingga melukai petugas kepolisian tidak dibenarkan.

"Saat ini kami terus berkoordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait agar peristiwa ini tidak terulang kembali. Masyarakat mohon dapat menahan diri," ujar dia.

Ia juga menambahkan, saat ini kepolisian fokus terhadap penanganan korban kecelakaan lalu lintas yakni seorang anak berusia sekitar 9 tahun dengan dibawa ke Rumah Sakit Daerah terdekat.

"Korban mengalami luka pada bagian kaki, kini dalam perawatan di RSUD Tangerang," kata dia.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.