Aktivis 98 Hasanudin Beralih Mendukung Syakur-Putri
SuaraGarut.id – Aktivis 98, Hasanudin, memberikan pernyataan tegas terkait posisinya dalam mendukung pasangan calon (paslon) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Garut 2024.
Hasanudin mengungkapkan bahwa dirinya semula mendukung pasangan calon nomor urut 01, dr. Helmi Budiman dan Yudi Nugraha Lasminingrat.
Namun, ia memutuskan untuk menarik dukungannya dan beralih mendukung pasangan calon nomor urut 02, Syakur Amin dan Luthfianisa Putri Karlina, yang didukung oleh Partai Gerindra.
“Saya pada awalnya mendukung pasangan dr. Helmi dan Yudi karena beberapa pertimbangan. Namun, situasi baru yang muncul memaksa saya untuk mengikuti kebijakan partai saya, Partai Gerindra, yang mendukung Mbak Putri sebagai calon wakil bupati mendampingi Pak Syakur,” ungkap Hasanudin, Kamis malam 21 November 2024.
Hasanudin menyoroti adanya isu sensitif terkait pemasangan gambar Prabowo Subianto dalam alat peraga kampanye paslon nomor 02 yang dilaporkan ke Bawaslu oleh pendukung Paslon 01. Menurutnya, pencantuman gambar tersebut sebenarnya sah sesuai aturan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) dan menjadi simbol bahwa Kabupaten Garut merupakan basis pendukung Prabowo Subianto.
“Pencantuman gambar Prabowo itu sah dan diakui dalam PKPU sebagai bagian dari pengurus partai. Tapi, ada pihak yang melaporkan itu sebagai pelanggaran. Ini menjadi sangat sensitif karena bisa memberikan kesan adanya upaya memisahkan hubungan antara Kabupaten Garut dengan pemerintah pusat,” tegas Hasanudin.
Ia menambahkan, sebagai salah satu kabupaten tertinggal, Garut membutuhkan hubungan yang harmonis dengan pemerintah pusat, terutama mengingat adanya program nasional seperti Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Hasanudin khawatir, langkah yang dianggap mempolitisasi simbol ini dapat mengganggu hubungan tersebut.
Ia menegaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada kepentingan yang lebih besar untuk Kabupaten Garut.
“Garut sebagai kabupaten miskin sangat membutuhkan sinergi yang kuat dengan pemerintah pusat. Saya menilai penting untuk memastikan hubungan itu tetap harmonis demi keberlanjutan pembangunan dan pengentasan kemiskinan di Garut,” katanya.
Ia juga berharap semua pihak dapat mengedepankan kepentingan masyarakat Garut di atas segala perbedaan politik.
“Ini bukan hanya soal paslon, tetapi bagaimana kita bersama-sama membawa Garut keluar dari status kabupaten tertinggal,” pungkasnya.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.