Apa Itu IAEA Badab Nuklit PBB yang Dituduh Menjadi Dalang Perseteruan Iran vs Israel
Iran Putuskan Kerja Sama dengan IAEA, Tuduh Jadi Pemicu Serangan Israel
SuaraGarut.id - Ketegangan antara Iran dan Israel kini menyeret Badan Energi Atom Internasional (IAEA) ke tengah pusaran konflik. Dalam respons keras, parlemen Iran resmi mengesahkan rancangan undang-undang untuk menghentikan sementara kerja sama dengan badan pengawas nuklir PBB tersebut.
Iran menuding IAEA, yang dipimpin Rafael Grossi, sebagai pihak yang turut memicu eskalasi militer. Laporan-laporan dari badan tersebut dianggap memberikan pembenaran bagi Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.
Apa Itu IAEA?
IAEA adalah lembaga teknis di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berdiri sejak 1957 dan bermarkas di Wina, Austria. Badan ini bertugas mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai serta mencegah penyalahgunaan teknologi nuklir untuk tujuan militer, terutama pengembangan senjata nuklir.
Melalui sistem inspeksi dan verifikasi yang ketat, IAEA mengirimkan tim ahli ke negara-negara anggota untuk memantau aktivitas nuklir, termasuk tingkat pengayaan uranium, guna memastikan kepatuhan terhadap Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
Iran: Dari Mitra Menjadi Pihak yang Menolak
Iran selama bertahun-tahun merupakan subjek pengawasan rutin IAEA, terlebih sejak krisis nuklir yang mencuat di awal 2000-an. Pada 2015, Iran sempat menjalin kerja sama erat lewat perjanjian nuklir JCPOA bersama negara-negara tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman.
Namun hubungan itu memburuk pasca keluarnya Amerika Serikat dari JCPOA pada 2018, yang disusul dengan kembalinya sanksi ekonomi terhadap Iran. Ketegangan memuncak setelah IAEA merilis laporan tentang pengayaan uranium Iran yang melampaui batas perjanjian, yang oleh Iran dianggap memicu serangan militer Israel terhadap fasilitas nuklirnya pada Juni 2025.
Ketua parlemen Iran, Mohammad Baqer Qalibaf, menuduh IAEA tidak bersikap profesional serta membiarkan data sensitif Iran disalahgunakan oleh pihak musuh. Ia menyebut laporan IAEA telah menjadi alasan bagi Israel untuk melancarkan serangan dan memperbesar risiko perang terbuka.
Kerja Sama Dihentikan Sementara
Sebagai bentuk protes, parlemen Iran menyetujui penghentian kerja sama teknis dan pengawasan dengan IAEA. Keputusan ini melarang inspektur IAEA mengakses fasilitas nuklir Iran, kecuali dalam situasi darurat yang mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.
Langkah ini dikhawatirkan akan menyulitkan pemantauan internasional atas aktivitas nuklir Iran dan meningkatkan kecurigaan global mengenai tujuan akhir program nuklir negara tersebut.
IAEA Dituduh Tidak Netral
Hingga saat ini, IAEA belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan Iran. Namun badan ini secara konsisten menyatakan bahwa semua aktivitasnya didasarkan pada data ilmiah dan verifikasi lapangan.
Meski demikian, IAEA kerap menerima kritik dari negara-negara berkembang yang menilai lembaga tersebut cenderung bias terhadap kepentingan Barat. Tuduhan serupa kini kembali mencuat, kali ini dengan konsekuensi geopolitik yang jauh lebih besar.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.