Beranda Apel Gabungan di Garut, Wabup Tekankan Dampak Sosial-Ekonomi Kebijakan Tanpa Kendaraan Pribadi

Apel Gabungan di Garut, Wabup Tekankan Dampak Sosial-Ekonomi Kebijakan Tanpa Kendaraan Pribadi

Oleh, Redaksi
1 hari yang lalu - waktu baca 3 menit
Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, memimpin apel gabungan di Lapangan Sekretariat Daerah (Diskominfo Kab. Garut)

SuaraGarut.id – Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, memimpin apel gabungan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lapangan Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (12/11/2025).

Dalam amanatnya, Putri Karlina menyampaikan apresiasi atas meningkatnya kepatuhan ASN terhadap kebijakan tidak membawa kendaraan pribadi pada hari Senin dan Jumat. Ia menilai kebijakan tersebut mulai menunjukkan dampak positif, terutama terhadap kelancaran lalu lintas di sekitar pusat pemerintahan.

"Rekan-rekan ASN, saya mengucapkan terima kasih untuk perbaikan dalam pelaksanaan kebijakan tidak membawa mobil di hari Senin, kita lihat betapa indahnya di depan tidak macet. Kita memberikan kemudahan untuk rekan-rekan masyarakat yang lain berlalu lintas, karena Senin itu biasanya kan hari sibuk," ujar Putri.

Ia mengakui kebijakan tersebut tidak selalu mudah dijalankan oleh ASN. Namun demikian, menurutnya, ada manfaat sosial yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat luas.

"Tapi setidaknya dari repotnya kita ada orang yang bahagia, ada orang yang menikmati dan saya rasa itu Insyaallah akan jadi pahala tersendiri buat kita," tambahnya.

Putri Karlina juga menjelaskan bahwa kebijakan tidak membawa kendaraan pribadi memiliki dasar pemikiran ekonomi. Ia menyinggung kondisi perekonomian yang dinilainya sedang menghadapi tantangan, baik di tingkat daerah maupun nasional.

"Hari ini kan kita tahu kondisi ekonomi baik di Garut maupun skala nasional sedang tidak baik-baik saja," jelasnya.

Menurut Putri, ASN dengan penghasilan tetap berada pada posisi strategis sebagai bagian dari kelas menengah yang diharapkan mampu menggerakkan perekonomian lokal. Dengan memanfaatkan transportasi umum seperti ojek online dan angkutan kota, ASN dinilai dapat turut membantu pelaku usaha kecil dan menengah.

"Saya berharap teman-teman meramaikan ojek online, teman-teman meramaikan angkot. Teman-teman bisa ngobrol atau mendengar obrolan di masyarakat, itu yang mungkin saya harapkan di program ini," katanya.

Ia memperkirakan, jika setiap ASN mengeluarkan biaya transportasi sekitar Rp3.000 hingga Rp5.000 setiap Senin, maka perputaran uang yang terjadi akan cukup besar apabila dikalikan dengan jumlah ASN di Kabupaten Garut yang mencapai sekitar 14.000 orang.

"Jadi filosofinya adalah kalau di Indonesia sekarang harus ekonominya itu dibangun bareng-bareng kolektif, kewirausahaannya pun harus bareng-bareng, harus kolektif juga makanya gerakan ini satu tapi dilakukan bareng-bareng insha Allah akan memberikan efek yang terasa di masyarakat," tegasnya.

Selain menyoroti kebijakan transportasi dan ekonomi lokal, Wabup Garut juga mengajak ASN untuk berperan aktif dalam program sosial Poe Ibu, Sapoe Sarebu yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat. Program tersebut menekankan semangat gotong royong melalui kontribusi rutin masyarakat.

"Dengan prinsip yang sama kita melaksanakan program Pak Gubernur yang Poe Ibu, Sapoe Sarebu, da gimana-gimana juga ternyata hirup teh adalah udunan (hidup itu adalah iuran/gotong royong)," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan karena pemerintah memiliki keterbatasan dalam menanggung seluruh kebutuhan sosial, termasuk penanganan warga sakit atau korban bencana.

"Semoga dengan bapak ibu teteh akang aktif mengisi rekening Poe Ibu, jadi kita gak bingung kalau misalnya ada masyarakat Pakenjeng janda anak 5 penghasilan cuman 30 ribu sehari sakit, uangnya ditolong dari mana kalau dari kas pemerintah gak ada," tutupnya.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.