BI: Utang Luar Negeri Tumbuh 6,4%, Capai Rp7.100 Triliun
SuaraGarut.id - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I-2025 mencapai USD430,4 miliar. Jika dikonversikan dengan kurs Rp16.500 per dolar AS, jumlah tersebut setara dengan lebih dari Rp7.100 triliun.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan bahwa secara tahunan ULN Indonesia tumbuh 6,4 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan IV-2024 yang sebesar 4,3 persen.
ULN Pemerintah tercatat sebesar USD206,9 miliar, mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 7,6 persen. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tercatat 3,3 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh penarikan pinjaman dan peningkatan arus masuk modal asing ke dalam Surat Berharga Negara (SBN) internasional.
Bank Indonesia menjelaskan bahwa masuknya modal asing ke SBN mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian nasional di tengah ketidakpastian global. Pemerintah memanfaatkan ULN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mempertimbangkan aspek keberlanjutan dalam pengelolaannya.
Sebagian besar ULN Pemerintah digunakan untuk mendukung sektor-sektor prioritas seperti Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (22,4 persen dari total ULN pemerintah), Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,5 persen), serta Jasa Pendidikan (16,5 persen).
Sementara itu, ULN swasta tercatat sebesar USD195,5 miliar. Secara tahunan, sektor ini mengalami kontraksi sebesar 1,2 persen, meski kontraksinya lebih kecil dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 1,6 persen. ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 79,6 persen dari total ULN swasta.
BI mencatat bahwa rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tetap terjaga di angka 30,6 persen. Selain itu, mayoritas ULN Indonesia merupakan utang jangka panjang, dengan pangsa mencapai 84,7 persen dari total keseluruhan ULN.
Sumber RRI
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.