BMKG Ingatkan Ancaman Banjir Lahar Hujan Gunung Lewotobi Laki-Laki
SuaraGarut.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi banjir lahar hujan dari Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) seiring datang musim hujan dan cuaca ekstrem akibat La Nina atau dinamika atmosfer.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan yang diterima di Flores Timur, Senin, mengatakan atas kondisi tersebut, pemerintah daerah dan masyarakat di sekitar lereng dan jalur aliran sungai, diimbau meningkatkan kesiapsiagaan dengan menghindari bantaran sungai yang mengalir dari lereng gunung yang telah atau sedang erupsi.
"Belajar dari Gunung Marapi di Sumatera Barat, kami meminta seluruh pihak dan masyarakat untuk mewaspadai banjir lahar hujan yang bisa sewaktu-waktu terjadi karena sangat berbahaya," katanya melansir dari Antara Selasa.
Dia menerangkan banjir lahar hujan berupa banjir besar dan cepat yang terjadi ketika air hujan bercampur dengan material vulkanik dari erupsi gunung berapi.
Material vulkanik tersebut bisa berupa pasir, abu, dan bebatuan yang juga bercampur dengan kayu atau pohon. Banjir lahar hujan, seperti yang terjadi di Sumatera Barat, bisa mengancam nyawa, menutup pemukiman, dan mengangkut batu-batu besar di sungai.
"Saat erupsi, tidak semua material ikut meluncur ke bawah, melainkan tertumpuk di atas, apabila hujan lebat terjadi, maka potensi banjir lahar hujan pun semakin meningkat," ujarnya.
Menurut dia, ancaman tersebut semakin meningkat karena di musim hujan saat ini Indonesia juga dilanda fenomena La Nina.
Fenomena ini, kata dia, akan berlangsung mulai akhir 2024 hingga setidaknya Maret atau April 2025. La Nina fenomena iklim global yang akibat anomali suhu permukaan laut di Samudra Pasifik yang menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya. Bagi Indonesia, fenomena ini menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir sebagian besar wilayah yang berkisar 20-40 persen.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan berdasarkan pantauan BMKG, selama sepekan terakhir kondisi cuaca di NTT cukup bervariasi.
Wilayah NTT terpantau cerah berawan hingga hujan ringan, dengan hujan disertai petir terjadi di beberapa wilayah, seperti Pulau Timor, Manggarai, Manggarai Barat, Ngada, Sikka, dan Flores Timur.
Berdasarkan hasil pengamatan terkini pada 16 November 2024, curah hujan tercatat sebesar 45,2 mm/hari di Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, 31,4 mm/hari di Stasiun Meteorologi Gewayantana Flores Timur, dan 2,6 mm/hari di Stasiun Meteorologi Frans Seda Maumere.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.