Cegah LGBT Masuk Sekolah, Tim Pokja Anti Perbuatan Maksiat Gelar Sosialisasi di SMKN 1 Garut
SUARAGARUT.id - Kelompok Kerja (Pokja) Anti Perbuatan Maksiat, yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Garut dan Aliansi Umat Islam (AUI), menggelar sosialisasi di SMKN 1 Garut pada Jumat 13 September 2024.
Kegiatan sosialisasi ini sejalan dengan Peraturan Bupati (Perbup) Garut Nomor 47 Tahun 2023 tentang Anti Maksiat yang mana harapnya dapat mencegah generasi muda terjerumus pada pergaulan bebas, LGBT, Bullying, narkoba, dan lainnya.
Beberapa pemateri dihadir dalam kegiatan ini di antaranya Wati Karmila dari Tim Bimbingan Konseling (BK) Tim Pokja Perbuatan Anti Maksiat, Yulianti dari AUI, dan perwakilan Satpol PP, Dede Setiawan.
Wati Karmila yang menyampaikan materi tentang bullying, bahaya narkoba, LGBT, dan judi online, menjelakan salah satu penyebab seorang anak bisa terjerumus dalam perilaku menyimpang karena kurang kasih sayang dari orang tua.
Berdasarkan penelitan yang dilakukannya sejak 2016, mengungkapkan bahwa beberapa korban pada awalnya tidak berniat berperilaku menyimpang, namun karena menemukan sosok yang didambakan, mereka pada akhirnya terjerumus.
"Setelah ketagihan dia itu yang tadinya korban, itu secara penelitian Ibu itu selama 3 bulan rata-rata menjadi pelaku, dan itu akan terus, terus, dan terus sehingga mungkin jadilah komunitas, dan ini yang bahaya," kata Wati, dikutip dari Humas Pemkab Garut pada Jumat (13/9/2024).
Ia pun menghimbau agar orang tua maupun guru bisa menjaadi pendengar yang baik, role model bagi anak, dan memberikan kasih sayangnya.
Selain itu, sistem reward and punishment yang edukatif perlu diterapkan sebagai bentuk penghargaan dan pembelajaran bagi anak.
"Cobalah menjadi pendengar setia anak, apa pun yang dia katakan kita dengar walaupun kita lelah, cape, baik itu seorang Guru ataupun seorang seorang tua itu harus secara setia," harapnya.
Sementara itu, kepala seksi pencegahan Satpol PP, Dede Setiawan berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, agar generasi muda di Kabupaten Garut terhindar dari pergaulan bebas seperti LGBT dan minum minuman keras.
Senada dengan hal itu, Humas SMKN 1 Garut, Iwan Ridwan, menyambut baik sosialisasi ini yang diikuti oleh sekitar 1.800 siswa. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran siswa mengenai bahaya perilaku menyimpang.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.