Cuaca Buruk, Kapal Batubara Premium Bahari Berlindung di Perairan Santolo, Garut
SuaraGarut.id — Sebuah kapal tongkang bermuatan batubara bernama Premium Bahari terpaksa berlindung di perairan Santolo, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah selatan Jawa Barat.
Kapal yang dioperasikan oleh PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya tersebut berangkat dari Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung pada 17 Mei 2025 pukul 20.23 WIB dan dijadwalkan menuju PLTU Pelabuhan Cilacap.
Namun saat melintasi perairan selatan Tasikmalaya pada Selasa (20/5), kapal menghadapi gelombang tinggi dan angin kencang yang membahayakan pelayaran. Berdasarkan pertimbangan keselamatan, nakhoda kapal Dani Herdiana (45) memutuskan untuk memutar arah dan mencari perlindungan ke arah barat.
Kapal akhirnya lego jangkar di Teluk Cilautereun, sekitar 0,7 mil laut dari pantai Santolo, pada Rabu (21/5) pukul 09.45 WIB di koordinat -7°651'889" S dan 107°679'840" E.
Menindaklanjuti keberadaan kapal tersebut, Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Garut melakukan pemeriksaan bersama sejumlah instansi terkait, termasuk Dinas Perikanan, SDKP Wilayah Selatan, dan Dinas Perhubungan Laut Kabupaten Garut.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kapal Premium Bahari dengan tonase 1.059 GT membawa muatan batubara sebanyak 10.059,010 metrik ton dan diawaki oleh 19 orang Anak Buah Kapal (ABK). Seluruh dokumen pelayaran seperti Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dan surat laut dinyatakan lengkap dan sah.
“Tidak ditemukan pelanggaran. Keberadaan kapal hanya untuk berlindung dari cuaca ekstrem. Kami tetap lakukan pemantauan selama kapal berada di wilayah Garut,” ujar Kasat Polairud Polres Garut.
Pihak kepolisian telah melaporkan situasi ini ke pimpinan dan memastikan koordinasi tetap berlangsung dengan pihak pelayaran dan instansi terkait hingga kondisi cuaca membaik dan kapal dapat melanjutkan pelayaran dengan aman.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.