Dinkes Garut Tunggu Hasil Uji Lab untuk Pastikan Penyebab Keracunan MBG
SuaraGarut.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut menyatakan belum bisa memastikan menu Makan Gizi Gratis (MBG) sebagai penyebab keracunan massal yang dialami ratusan siswa di Kecamatan Kadungora. Hal itu masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang saat ini diteliti di Bandung.
"Belum (diketahui penyebabnya), kita enggak mau tebak-tebakan," kata Kepala Dinkes Garut, Leli Yuliani, saat dihubungi wartawan, Jumat (19/9/2025).
Menurutnya, proses pemeriksaan laboratorium akan membutuhkan beberapa hari untuk mengetahui apakah terdapat bakteri dalam makanan yang dikonsumsi siswa. Karena itu, ia menegaskan penyebab pasti belum bisa disampaikan kepada publik. “Nanti aja tunggu hasilnya,” ujarnya.
Dinkes Garut mencatat hingga Jumat siang jumlah korban keracunan bertambah menjadi 657 orang. Kasus ini bermula pada Rabu (17/9) dengan 150 siswa yang mengeluhkan gejala mual, pusing, dan muntah. Angka tersebut melonjak menjadi 569 orang sehari kemudian, sebelum akhirnya mencapai ratusan siswa dari beberapa sekolah di Kadungora.
Meski jumlahnya besar, mayoritas pasien tidak mengalami kondisi serius. Mereka mendapat perawatan di puskesmas dan sudah diperbolehkan pulang. Hanya 19 orang yang sempat dirawat, dan kini tersisa 10 orang yang masih berada di fasilitas kesehatan.
Siswa yang mengalami gejala keracunan diketahui berasal dari MA Maarif Cilageni, SMA Siti Aisyah, SMP Siti Aisyah, serta SDN 2 Mandalasari. Mereka sebelumnya menyantap makanan yang disajikan dalam program MBG pada Selasa (16/9).***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.