Kasus Keracunan MBG di Garut, Gubernur Jabar Panggil BGN untuk Evaluasi
Bandung, SuaraGarut.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan akan memanggil penanggung jawab Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Jawa Barat terkait kasus keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Garut.
Insiden tersebut menimpa 657 siswa dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas setelah menyantap menu makanan MBG. Akibatnya, dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Yayasan Al Bayyinah 2 di Kabupaten Garut kini ditutup sementara.
Dedi menegaskan, hingga saat ini belum ada keputusan apakah program MBG di Jawa Barat akan dihentikan sementara atau diberlakukan moratorium. Ia menekankan perlunya pembahasan dengan BGN untuk evaluasi menyeluruh.
"Minggu depan saya mengundang kepala MBG membidangi di wilayah Jawa Barat untuk dilakukan evaluasi secara paripurna. Sehingga berbagai problem yang terjadi, seperti keracunan siswa tidak terulang lagi," kata Dedi, Selasa (3/9/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Dedi juga berencana membahas kemungkinan sanksi atau penutupan bagi dapur MBG maupun SPPG yang terbukti mendistribusikan makanan tidak layak.
"Nanti akan saya tanyakan langsung. Apakah Dapur MBG atau SPPG yang menimbulkan keracunan akan meneruskan atau dievaluasi," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, menegaskan pihaknya segera membentuk tim investigasi khusus untuk menangani kasus ini.
"Kami akan rapat untuk membuat tim investigasi ini. Jadi kami enggak omon-omon," ujar Nanik.
Sumber RRI
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.