Kasus Keracunan MBG di Kadungora Masih Tunggu Kepastian Lab
SuaraGarut.id — Satuan Tugas (Satgas) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan hasil uji laboratorium terkait dugaan keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kadungora belum keluar.
"Hari ini belum mendapatkan hasilnya ya, itu kan kemarin hasil akan keluar 5-7 hari, ini kan sudah lebih, nah saya belum cek, dan saya belum dapat laporan," kata Sekretaris Daerah Pemkab Garut sekaligus pimpinan SPPG Garut, Nurdin Yana, kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut sudah melakukan penanganan medis terhadap ratusan siswa yang sempat keracunan, dan seluruhnya kini telah pulih. Dinkes juga telah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium Bandung.
"Mungkin daerah lain sudah ya, tapi saya belum pantau juga, karena Dinas Kesehatan yang mengusulkan, beliau belum ada laporan kepada saya," tambahnya.
Nurdin menyampaikan, saat ini proses penanganan kasus tinggal menunggu hasil laboratorium, sementara seluruh siswa sudah kembali beraktivitas. Kegiatan SPPG tetap berjalan sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto, meski menu sempat diganti dengan makanan kering.
Ia menyebutkan, target SPPG di Garut mencapai 299 lokasi. Namun, jumlah yang sudah aktif terus bertambah setiap pekan.
"Yang sudah aktivasi karena setiap minggu itu bertambah lagi, jadi saya belum cek perkembangan yang ada," ujarnya.
Sebelumnya, Dinkes Garut mencatat 657 siswa mengalami gejala keracunan. Sebanyak 19 orang sempat dirawat, namun kini seluruhnya sudah sembuh. Kejadian bermula setelah siswa di MA Maarif Cilageni, SMA Siti Aisyah, SMP Siti Aisyah, dan SDN 2 Mandalasari di Kecamatan Kadungora mengeluhkan pusing, mual, serta muntah usai menyantap menu MBG pada Selasa (16/9).
Gejala semakin meluas hingga keesokan harinya, Rabu (18/9), sebelum akhirnya ditangani di puskesmas setempat.
Sumber Antara
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.