Beranda Launching Buku Women Leadership di Ajang Festival Toleransi 2024

Launching Buku Women Leadership di Ajang Festival Toleransi 2024

Oleh, Redaksi
1 minggu yang lalu - waktu baca 3 menit
Neng Yanti Khozana Lahpan, PhD. selaku Manajer Program Jisra-PW Fatayat NU Jawa Barat memberikan buku secara simbolis kepada Ai Sadidah, Ketua PC Fatayat NU Garut/Humas

SuaraGarut.id - Festival Toleransi 2024 dengan tema "Bersatu dalam Toleransi, Damai dalam Harmoni" dalam rangka Merayakan Perdamaian dan Keberagaman diadakan oleh PC Fatayat NU Garut, Tasikmalaya, dan JISRA PW Fatayat NU Jabar. 

Festival Toleransi merupakan sebuah perhelatan akbar yang diprakarsai oleh PC Fatayat NU Garut, PC Fatayat NU Tasikmalaya, dan Kelompok Lintas Iman Garut-Tasik, dengan dukungan JISRA (Joint Initiative for Strategic Religious Action)-PW Fatayat NU Jawa Barat, sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan yang memperkuat nilai-nilai toleransi dan perdamaian. Kegiatan festival toleransi diadakan selama 2 hari, yakni Sabtu dan Minggu 7-8 Desember 2024 dengan rangkaian kegiatan. 

Memasuki hari kedua, acara ini dimeriahkan oleh berbagai penampilan seni dan diskusi berbobot yang menghadirkan berbagai narasumber kompeten dari kalangan penulis, seniman, dan peneliti.

Festival dimulai dengan lantunan syahdu dari Hadroh STIEBNU, disusul dengan penampilan atraktif Barongsai, yang menjadi simbol harmoni budaya di tengah keberagaman.

Acara inti Launching Buku berjudul "Perempuan-perempuan Penggerak Perdamaian”. Buku ini merupakan dokumentasi yang mengangkat kisah perempuan-perempuan di komunitas akar rumput dalam memperjuangkan perdamaian dan toleransi beragama, ditulis oleh 10 mitra JISRA di Indonesia yaitu: PP Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Institut DIAN/Interfidei, Jaringan Gusdurian, Fatayat NU Jawa Barat, Peace Generation, AMAN (Asian Muslim Action Network) Indonesia, Imparsial (The Indonesian Human Rights Monitor), Fahmina, dan Mosintuwu. Dalam sambutannya,

Mutiara Pasaribu, selaku perwakilan JISRA Indonesia, menyatakan kebanggaannya terhadap para penulis:

"Mereka ini adalah perempuan yang perjuangannya mengakar. Buku ini menjadi bukti bahwa perempuan memiliki bahasa tersendiri dalam berekspresi, termasuk melalui tulisan."

Sementara itu, Susi Ivaty, Founder Alif.id, menyampaikan bahwa:

"Buku ini tidak hanya menjadi sarana healing, tetapi juga membuktikan bahwa Fatayat NU berhasil mengangkat isu KBB yang jarang disentuh Banom NU lainnya."

Buku ini juga menginspirasi generasi muda, termasuk salah satu penulis yang masih SMA, yang dengan berani menuliskan pengalamannya menghadapi intoleransi. Iip D. Yahya dari NU Online Jabar menambahkan, "Cerita-cerita dalam buku ini mampu menggugah air mata, penuh bawang, seperti kata anak muda sekarang."

Selain berisi pemaparan para narasumber yang membedah buku, kegiatan launching buku juga dibumbui dengan komentar para penulis, salah satunya Amatillah Azizah dari komunitas lintas iman kabupaten Garut, yang menyampaikan bahwa penulisan buku ini memberikan pengalaman yang sangat luar biasa baginya, di mana meskipun ia sudah biasa menulis, namun menuliskan pengalaman pribadi dengan bahasa yang sederhana dan bersifat keseharian merupakan teknik yang menurutnya perlu dipelajari. Melalui workshop kepenulisan yang diadakan Fatayat NU Jawa Barat sebelum diminta untuk turut berkontribusi menulis, Amatillah merasakan bagaimana proses penulisan buku tersebut menjadi apresiasi tersendiri baginya yang selama ini kurang mendapat keberanian untuk sekedar menuliskan ide dan gagasan tentang keberagaman. 

Peluncuran buku diakhiri dengan pemberian buku secara simbolis kepada para penulis yang diwakilkan oleh ketua Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Garut, Ai Sadidah, sebagai salah satu penulis yang menuliskan tentang "Jalan Panjang Merawat Keberagaman". 

Setelah sukses meresmikan peluncuran buku yang penuh inspirasi, rangkaian acara dilanjutkan dengan Deklarasi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) yang dibacakan oleh perwakilan kelompok lintas iman se-Kabupaten Garut, yaitu: FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), Komunitas Muslim, Katolik, Budha, Konghuchu, Fatayat NU, Wanita PUI (Persatuan Umat Islam), WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia), IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), Youth FKKG (Forum Keluarga Kristen Garut), Sesepuh Sunda Wiwitan, dan BEM STIEBNU.

Pembacaan Deklarasi KBB ini merupakan bentuk dukungan sekaligus harapan dari berbagai komunitas lintas iman akan pentingnya merawat toleransi dan keberagaman di tengah masyarakat Kabupaten Garut yang multikultur.

 

 

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.