Beranda Menaker Yakinkan Program MBG Serap Banyak Tenaga Kerja

Menaker Yakinkan Program MBG Serap Banyak Tenaga Kerja

Oleh, Redaksi
3 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Menteri Tenaga Kerja Yessierli (baju batik) berjabat tangan dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayan di Jakarta, Senin (14/4/2025). Foto: Kemnaker

SuaraGarut.id - Menteri Ketenagakerjaan Yasierli terus berkomitmen mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pihaknya pun telah melakukan kerjasama dengan Badan Gizi Nasional (BGN). 

Komitmen tersebut ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara Yassierli dengan Kepala BGN, Dadan Hindayan. Yakni tentang Sinergi 'Program Bidang Ketenagakerjaan dalam Pemenuhan Gizi Nasional' di kantor Kemnaker, Jakarta. 

"Kemnaker tentu siap komitmen untuk support (MBG-red). Karena prospek program MBG ini mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar, " ujar Yassierli, Senin (14/4/2025). 

Yassierli menegaskan dengan berbagai fasilitas dapat dioptimalkan dan difungsikan sebagai pusat edukasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Seperti Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) dan Balai Pengembangan Kesempatan dan Perluasan Kerja (BPPK) maupun Balai Latihan Kerja (BLK). 

"Kemnaker memiliki fasilitas balai-balai yang dapat mensupport pelatihan dan sertifikasi tenaga-tenaga yang terlibat. Kami yakin MBG bakal berjalan sukses apabila didukung oleh personal yang memiliki kompetensi standar, "  katanya.

Yassierli menambahkan sinergi ini diharapkan dapat memperkuat agenda pembangunan ketenagakerjaan yang inklusif, responsif terhadap isu gizi. Serta mendukung terciptanya tenaga kerja sehat, produktif, dan kompetitif.

Sementara Dadan Hindayana menyatakan MBG merupakan program yang memerlukan dukungan tenaga kerja yang massif. Dengan target 30 ribu SPPG di seluruh Indonesia, MBG diperkirakan mampu menyerap atau menciptakan 1,5 juta lapangan kerja.

"Setiap SPPG itu ada tiga pegawai badan fungsional yakni kepala satuan pelayanan (satpel) pemenuhan gizi, ahli gizi dan ahli akuntansi. Serta para relawan bertugas memasak, memotong, membersihkan dengan total yang bekerja langsung 50 orang," ujarnya.

Hingga bulan April 2025 ini, sudah ada 1.072, artinya sudah ada 1.072 kepala SPPG, 1072 ahli gizi, 1072 ahli akuntansi yang sudah beroperasi. "Dampak MBG ini banyak ibu rumah tangga (40-45 tahun) yang sebelumnya tak berpenghasilan kini bisa memperoleh gaji Rp2 juta per bulan," kata Dadan.

Dadan menambahkan keberadaan SPPG di seluruh Indonesia juga mampu menciptakan 15 wirausaha baru di sektor pangan. Mulai dari pemasok daging, telur, aneka buah-buhan, sayur, tepung, susu, dan pengelola minyak jelantah dan limbah/sampah organik.

Sumber RRI

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.