Beranda Peringatan Hari Anak Nasional 2025 Jadi Momen Perkuat Hak dan Perlindungan Anak di Garut

Peringatan Hari Anak Nasional 2025 Jadi Momen Perkuat Hak dan Perlindungan Anak di Garut

Oleh, Redaksi
8 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Foto bersama Peringatan Hari Anak Nasional di Yayasan Al Ghifari Banyuresmi Garut Jawa Barat/ist

SuaraGarut.id — Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tahun 2025 diselenggarakan secara serentak di seluruh sekolah di Kabupaten Garut pada Selasa, 23 Juli 2025. Momen tahunan yang menjadi simbol perhatian negara terhadap pemenuhan hak-hak anak ini berlangsung meriah, edukatif, dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

Tema yang diangkat tahun ini adalah "Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045", yang membawa semangat besar untuk memperkuat peran anak dalam pembangunan bangsa. 

HAN ke-41 juga mengedepankan pendekatan baru dalam pelaksanaannya, yaitu secara desentralistik. Jika tahun-tahun sebelumnya peringatan dilakukan terpusat, tahun ini peringatan HAN digelar di berbagai wilayah di seluruh Indonesia, termasuk di Garut, dengan menggandeng sekolah, masyarakat, lembaga sosial, organisasi keagamaan, hingga komunitas.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, Yayan Waryana, turut hadir di salah satu sekolah dalam rangkaian peringatan HAN. Ia didampingi Kepala Bidang Perlindungan Anak, Linlin, dan sejumlah pejabat lainnya. Dalam kesempatan itu, Yayan membacakan sambutan resmi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Arifatul Choiri Fauzi.

Dalam sambutannya, Menteri menyampaikan bahwa anak adalah sumber daya manusia yang sangat berharga dan penentu masa depan bangsa. Anak memiliki hak untuk hidup, tumbuh, berkembang, berpartisipasi, dan dilindungi dari segala bentuk kekerasan maupun diskriminasi

Peringatan HAN tahun ini tidak hanya menjadi simbol perayaan, tetapi juga momentum penting untuk meneguhkan komitmen bersama dalam menjamin perlindungan anak. Ditekankan pula bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang sosial, agama, atau budaya, harus mendapatkan kesempatan yang setara untuk berkembang secara optimal.

Lebih lanjut, Yayan menjelaskan bahwa pendekatan desentralistik menjadi salah satu strategi untuk memastikan bahwa peringatan HAN benar-benar menyentuh kehidupan anak-anak di tingkat paling dekat, yaitu lingkungan sekolah dan keluarga. 

Dengan menggelar kegiatan secara merata di seluruh sekolah di Kabupaten Garut, pihaknya berharap anak-anak merasa lebih dihargai, didengarkan, dan diperhatikan kata Yayan didampingi Kepala Bidang Perlindungan, Linlin, saat ditemui di Yayasan Al Ghifari Banyuresmi Garut Jawa Barat, Rabu 23 Juli 2025.

Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar dalam menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi anak-anak. 

Di tengah berbagai tantangan sosial dan globalisasi yang terjadi, seperti meningkatnya kekerasan, polarisasi sosial, serta penetrasi nilai-nilai individualisme, Yayan menegaskan bahwa kebersamaan dan semangat gotong royong harus kembali dikuatkan mulai dari lingkungan terkecil.

Dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa peringatan HAN menjadi ajang penting untuk menguatkan kembali nilai-nilai dasar dalam pendidikan anak, seperti solidaritas, kepedulian, keberanian, kebahagiaan, dan kecerdasan emosional. Nilai-nilai tersebut harus ditanamkan sejak dini sebagai bagian dari pembentukan karakter anak.

Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Garut terus memperkuat berbagai program perlindungan anak, mulai dari sekolah ramah anak, kampanye stop kekerasan, pendampingan psikologis bagi anak korban kekerasan, hingga penyediaan saluran pengaduan masyarakat.

"Kami mengajak semua pihak untuk lebih peka dan tanggap terhadap isu-isu kekerasan terhadap anak. Jangan ragu untuk melapor jika mengetahui adanya pelanggaran hak anak. Saluran seperti UPTD PPA, SAPA 129, dapat dimanfaatkan untuk pengaduan cepat," jelasnya.

Tahun ini, Hari Anak Nasional juga mengusung tagline "Anak Indonesia, Kita Bersaudara" yang mengandung makna persatuan dan kebersamaan lintas suku, agama, dan latar belakang. 

Filosofi ini mengajak masyarakat untuk melihat setiap anak sebagai bagian dari keluarga besar Indonesia yang harus dijaga dan dipelihara bersama-sama. Selain itu, dua tagar yang digaungkan dalam media sosial adalah #HariAnakNasional2025 dan #AnakIndonesiaBersaudara.

Peringatan HAN di sekolah-sekolah Garut dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik dan edukatif. Mulai dari lomba kreativitas, deklarasi hak anak, simulasi perlindungan dari kekerasan, hingga pertunjukan seni budaya oleh anak-anak sendiri. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang ekspresi dan partisipasi anak dalam menyuarakan hak dan harapan mereka.

Dengan pelibatan aktif sekolah dan seluruh elemen masyarakat, Pemerintah Kabupaten Garut melalui DPPKBPPPA berharap anak-anak di Garut tumbuh menjadi generasi yang kuat secara fisik, mental, dan spiritual, serta siap menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.