Beranda 2.000 Pria Ikut Vasektomi, BKKBN Pecahkan Rekor MURI di Majalengka

2.000 Pria Ikut Vasektomi, BKKBN Pecahkan Rekor MURI di Majalengka

Oleh, Redaksi
5 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Momentum Hari Kartini, Majalengka Catat Rekor MURI Vasektomi Serentak Terbanyak/Humas BKKBN

SuaraGarut.id - Pelayanan kontrasepsi metode operasi pria (MOP) atau vasektomi secara serentak selama dua hari, 21–22 April 2025, mencetak sejarah baru. Sebanyak 2.000 akseptor tercatat mengikuti program ini yang dilaksanakan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan berhasil memecahkan rekor nasional.

Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mencatatnya sebagai “Rekor Pelayanan Vasektomi Serentak dengan Jumlah Akseptor Terbanyak”, mengalahkan rekor sebelumnya yang berjumlah 1.500 akseptor. Pelayanan dilakukan di 190 kabupaten/kota dan 195 fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.

“Alhamdulillah sudah dicek dan layak dicatat sebagai rekor baru. Sampai saat ini (pada saat diumumkan), jumlah aksektor yang dilayani sebanyak 1.431 orang atau 71,55 persen. Jumlah yang dihitung adalah yang berhasil dilayani sampai sore karena pelayanan masih terus berjalan. Jumlah yang daftar (termasuk yang belum dilayani) sudah memenuhi untuk masuk rekor MURI,” ujar Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji saat di Islamic Center Majalengka, Jawa Barat, Selasa (22/4/2025).

Menurut Wihaji, pencapaian ini menjadi lebih bermakna karena bertepatan dengan peringatan Hari Kartini. Ia menyebut, ini adalah simbol kuat kebersamaan dalam rumah tangga untuk mendukung program keluarga berencana.

“Ini menjadi penghormatan terhadap peringatan Hari Kartini. Dengan menjadi akseptor vasektomi, alhamdulillah para suami bisa turut merasakan suasana kebatinan dengan para istri. Ini bagian dari semangat kebersamaan antara suami dan istri,” katanya.

Wihaji menekankan bahwa pengendalian penduduk tidak hanya menjadi beban perempuan. Ada kondisi di mana perempuan tidak dapat menjadi akseptor KB karena alasan kesehatan atau lainnya.

“Karena itu,” lanjut Wihaji, “pria bisa mengambil peran sebagai akseptor, baik melalui vasektomi maupun penggunaan kondom. Pemerintah turut berupaya melakukan percepatan melalui pelayanan serentak pada momentum-momentum tertentu maupun pelayanan reguler di fasilitas kesehatan.”

Namun demikian, tidak semua pria bisa langsung menjalani vasektomi. Ada sejumlah syarat yang perlu dipenuhi.

“(Agar) tidak disalahgunakan, maka syaratnya tiga. Sedikitnya memiliki dua anak, kemudian umurnya tidak kurang dari 35 tahun. Seorang suami juga harus mendapat persetujuan istri. Syarat ini berlaku sama dengan perempuan yang akan menjalani tubektomi atau KB metode operasi wanita (MOW),” jelasnya.

Selain pelayanan vasektomi, BKKBN juga menggelar pelayanan MOW secara terpusat di Islamic Center Majalengka pada 22 April 2025. Tidak seperti vasektomi yang dilakukan secara serentak nasional, MOW kali ini hanya berlangsung di satu titik.

“Pelayanan berlangsung sehari penuh dengan jumlah akseptor yang dilayani sebanyak 300 orang dari seluruh daerah di Kabupaten Majalengka. Peminatnya banyak karena memang biaya MOW ini cukup mahal jika dilakukan dengan biaya mandiri. Sementara kami memberikan pelayanan tanpa pungutan biaya,” terang Wihaji.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.