Ada Apa BPBD Jabar Lakukan Simulasi Mitigasi Bencana di Kaki Gunung Guntur?
Simulasi Kesiapsiagaan Bencana Erupsi Gunung Guntur, Tingkatkan Pemahaman Berbagai Pihak
SuaraGarut.id – Simulasi Gladi Lapangan Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Guntur digelar dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional Tahun 2025, bertempat di Lapangan Yayasan Al Farisi, Desa Mekarjaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Kamis (10/7/2025).
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar menyampaikan bahwa Kabupaten Garut merasa terhormat menjadi tuan rumah kegiatan BPBD Provinsi yang berfokus pada simulasi penanganan bencana, khususnya erupsi Gunung Guntur.
Ia menjelaskan, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman seluruh pemangku kepentingan, BPBD, dan masyarakat Kabupaten Garut mengenai penanggulangan bencana.
Kerja sama ini melibatkan konsep pentahelix, yaitu Pemerintah, Akademisi, Badan/Usaha, Komunitas, serta Masyarakat.
"Jadi dibagi tugas sesuai dengan item-item sehingga memberikan pemahaman secara riil," jelas Aah.
Ia menegaskan, meskipun kita tidak tahu kapan bencana akan terjadi, penting untuk selalu mempersiapkan diri.
"Sehingga pada saat bencana terjadi, kita tidak akan panik, kita tahu apa yang kita lakukan," imbuhnya.
Sementara itu, Kalak BPBD Provinsi Jawa Barat, Teten AME, menjelaskan bahwa simulasi ini dirancang untuk mensimulasikan skenario apabila terjadi erupsi Gunung Guntur.
"Jadi kita mengecek mulai pas terjadi, kemudian pergerakan yang di mana lokasi pengungsian, berdasarkan klaster yang ada (Kesehatan, logistik, pencarian, dan lainnya)," paparnya.
Teten menambahkan bahwa seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat sudah memiliki rencana kontingensi untuk berbagai jenis bencana, baik hidrometeorologi, vulkanologi, maupun bencana lainnya.
"Dan hal ini kita sudah ada rencana-rencana kontingensinya, mana titik aman/tidak, apa yang harus dilakukan apabila Kabupaten Garut terjadi erupsi," ungkapnya.
Pemilihan Gunung Guntur sebagai lokasi simulasi bukan tanpa alasan. Teten menjelaskan bahwa gunung ini memiliki posisi yang sangat strategis karena dekat dengan permukiman masyarakat.
"Dan yang paling utama adalah harus ada kewaspadaan terhadap fase Gunung Guntur serta kewaspadaan dan antisipasi berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari 7 gunung aktif di Jawa Barat," katanya.
Kalak BPBD Provinsi Jawa Barat berpesan kepada masyarakat yang bertempat tinggal di kaki gunung agar tidak panik.
"Lakukan hal terkecil, selamatkan diri dan keluarga dan mencari titik evakuasi yang aman," pesannya.
Sebagai pengakuan atas upaya kerasnya, BPBD Kabupaten Garut juga mendapatkan piagam penghargaan sebagai Kabupaten/kota yang berhasil menurunkan indeks risiko bencana dari tinggi ke sedang pada tahun 2024 dari BPBD Provinsi Jawa Barat.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.