Beranda Bencana Melanda Garut, Ratusan Rumah Terdampak Banjir dan Longsor

Bencana Melanda Garut, Ratusan Rumah Terdampak Banjir dan Longsor

Oleh, Redaksi
5 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Salah satu rumah terdampak banjir di Desa Sukasenang Banyuresmi Garut Jawa Barat/IST

BPBD Garut Lakukan Asesmen Pascabencana Banjir dan Longsor di Tujuh Kecamatan

Pemerintah Kabupaten Garut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tengah melakukan asesmen terhadap wilayah-wilayah yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur Garut, Jawa Barat, pada Sabtu, 28 Juni.

Kepala Pelaksana BPBD Garut, Aah Anwar Saefuloh, menyampaikan bahwa tim dari sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) telah diterjunkan ke lapangan untuk memetakan dampak yang ditimbulkan oleh bencana tersebut.

"Asesmen ke lokasi terdampak bencana oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait," kata Aah saat dihubungi melalui telepon, Minggu.

Ia menjelaskan, hujan berintensitas tinggi yang terjadi cukup lama telah memicu terjadinya longsor dan banjir di berbagai wilayah. Namun, rincian dampak masih dalam proses pendataan dan akan dibahas lebih lanjut dalam rapat koordinasi yang segera digelar untuk menentukan apakah akan menetapkan status tanggap darurat.

"Kita rapatkan (tanggap darurat) hari ini," katanya.

Berdasarkan laporan sementara yang diterima BPBD, bencana terjadi di 14 desa yang tersebar di tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Cilawu, Garut Kota, Sucinaraja, Tarogong Kidul, Sukaresmi, Banyuresmi, dan Karangpawitan. Sejumlah 312 unit rumah dilaporkan terdampak, dengan satu unit mengalami kerusakan berat. Wilayah Haurpanggung di Kecamatan Tarogong Kidul menjadi salah satu titik dengan jumlah rumah terendam terbanyak.

"Ini data sementara, nanti pada rapat koordinasi kepastiannya," ujar Aah.

Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menyatakan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti instruksi Bupati dan Wakil Bupati dengan mengerahkan jajaran dinas untuk membantu penanganan darurat di lapangan.

"Akan melakukan teknis kaji cepat terkait kondisi di lapangan, apakah ini masuk dengan konteks format tanggap darurat," katanya.

Salah satu wilayah yang terdampak cukup parah adalah Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi. Banjir akibat meluapnya Sungai Cimanuk menggenangi pemukiman warga serta usaha peternakan dan pertanian.

Kepala Desa Sukasenang, Iwan Ridwan, melaporkan bahwa banjir menyebabkan 27 rumah terdampak, lahan pertanian seluas 17 hektare terendam, serta beberapa kandang bebek dan domba ikut terdampak.

Sejumlah petugas gabungan dari TNI, Polri, serta aparatur desa dan kecamatan telah turun langsung membantu proses evakuasi. Sebanyak tujuh penggembala berhasil dievakuasi menggunakan perahu karet, bersama lebih dari seribu ekor bebek dan sekitar 50 ekor domba.

 

"Ada juga warga yang mengungsi ke rumah tetangga sekitar 15 rumah," katanya.***

Sumber Antara

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.