Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12%, Menko Airlangga Sebut Ini Pertumbuhan Tertinggi
Airlangga Soroti Pertumbuhan Ekonomi dan Peran Strategis Indonesia dalam Ekonomi Digital
SuaraGarut.id - Dana Moneter Internasional (IMF) pada Juli 2025 menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3%, dari sebelumnya 2,8%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan berada pada kisaran 4,7% hingga 5,0%.
Menanggapi perkembangan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa perekonomian nasional menunjukkan tren positif. Ia mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025 mencapai 5,12%, tertinggi dalam beberapa kuartal terakhir.
“Nah untuk Indonesia baru saja tadi diumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua 5,12%. Ini adalah pertumbuhan tertinggi dalam beberapa kuartal terakhir. Tentunya dengan pertumbuhan ini kami juga melihat beberapa perusahaan publik juga sudah mengumumkan hasilnya, terutama perusahaan retail dan dari hasilnya terlihat semuanya mengalami perbaikan atau lebih baik daripada semester satu tahun lalu. Sehingga ini menunjukkan bahwa memang ekonomi kita tumbuh. Dan kita juga melihat bahwa sektor-sektor terkait dengan industri itu membaik,” ujar Menko Airlangga dalam sambutannya pada Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakorkernas) ke-34 Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Bandung, Selasa (5/8).
Pemerintah juga mencermati perubahan perilaku konsumsi masyarakat yang kini cenderung lebih selektif dan berorientasi digital, khususnya dalam sektor minimarket, kios, dan platform e-commerce. Meskipun demikian, Airlangga menilai fenomena ini tidak perlu menimbulkan kekhawatiran.
“Namun, dengan tumbuhnya perusahaan retail, Menko Airlangga menekankan bahwa fenomena Rojali tidak perlu dikhawatirkan.”
Ia juga menyoroti pentingnya kontribusi ekonomi digital, yang kini menyumbang lebih dari 15,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Indonesia disebut menguasai sekitar 40% pasar ekonomi digital di ASEAN. Hal ini sejalan dengan prioritas ASEAN melalui Digital Economy Framework Agreement (DEFA) untuk mengembangkan potensi ekonomi digital kawasan.
“Kalau kita lihat hampir di semua sektor yang berbasis digital itu terjadi kenaikan. Nah inilah sektor digital yang diharapkan menjadi pengungkit tambahan sektor ekonomi kita yang tumbuhnya itu tidak linear, tetapi ini tumbuh secara luar biasa. Dan kalau dengan DEFA, ekonomi digital targetnya USD2 triliun di ASEAN sedangkan Indonesia USD600 miliar di 2030. Kita berharap USD600 miliar ini bisa dimanfaatkan. Dan digitalisasi ini tidak tergantung dengan tarif. Digitalisasi ini tentu kita dorong e-commerce. E-commerce ASEAN bea masuknya 99,9 persen sudah 0,” ungkap Menko Airlangga.
Untuk mendorong pertumbuhan dari sisi permintaan domestik, Pemerintah telah menyiapkan paket stimulus ekonomi. Di sisi eksternal, kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) dioptimalkan, begitu juga dengan perluasan kerja sama perdagangan seperti CEPA dan FTA.
Dalam menghadapi tekanan pada industri padat karya akibat tarif perdagangan dari negara tujuan ekspor, Pemerintah meluncurkan skema Kredit Industri Padat Karya guna mendukung revitalisasi mesin dan peralatan produksi.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan bahwa posisi Indonesia secara global semakin strategis melalui pendekatan politik luar negeri bebas aktif, yang membuka jalan kerja sama dengan berbagai negara. Saat ini, Indonesia aktif dalam forum-forum ekonomi besar seperti G20, BRICS, RCEP, dan ASEAN, serta tengah berupaya untuk bergabung dengan OECD dan CPTPP.
“Selanjutnya, saya ucapkan selamat kepada APINDO atas pelaksanaan Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional ke-34. Semoga dengan demikian seluruh APINDO bisa sejalan. Karena saya lihat APINDO ini kan semuanya the champion di industri masing-masing. Jadi para champion ini harusnya menjadi penggerak di daerah masing-masing. Saya optimis kalau seluruh pengusaha yang ada di ruangan ini optimis, maka target pertumbuhan yang diharapkan Pemerintah saya rasa kita bisa sampai,” pungkas Menko Airlangga.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Ketua Umum APINDO Shinta W. Kamdani, Ketua Dewan Pertimbangan APINDO Hariyadi B. Sukamdani dan Suryadi Sasmita, Ketua Umum KADIN Anindya Bakrie, Ketua DPP APINDO Jabar Ning Wahyu Astuti, serta sejumlah kepala daerah lainnya.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.