Beranda Gerakan Leuweung Hejo, Syakur Ingatkan Pentingnya Penanaman dan Pemeliharaan Pohon untuk Cegah Bencana

Gerakan Leuweung Hejo, Syakur Ingatkan Pentingnya Penanaman dan Pemeliharaan Pohon untuk Cegah Bencana

Oleh, Redaksi
3 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Gerakan Leuweung Hejo, yang dilaksanakan di Edu Wisata Perlebahan Gujung Guntur, Jalan Letjen Ibrahim Adjie, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut/Diskominfo Kab. Garut

SuaraGarut.id – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, mengikuti kegiatan Penanaman Pohon dalam Rangka Gerakan Leuweung Hejo. Acara ini bertujuan untuk memperkuat upaya menjaga lingkungan yang dilaksanakan di Edu Wisata Perlebahan Gunung Guntur, Jalan Letjen Ibrahim Adjie, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jum'at (11/7/2025).

Bupati Abdusy Syakur Amin menyampaikan dukungan terhadap program Gerakan _Leuweung Hejo_. Ia menyoroti dampak kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia sebagai penyebab utama berbagai bencana di Kabupaten Garut.

"Saya perhatikan juga bahwa bencana di Kabupaten Garut sebagian besar karena kerusakan lingkungan yang dibuat manusia," ujar Bupati.

Ia berharap dan berpesan kepada masyarakat agar kegiatan penanaman pohon ini dapat menumbuhkan kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan. 

"Salah satunya dengan menanam pohon dan kita harus pelihara supaya tumbuh serta berkembang," imbuhnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kabupaten Garut, Jujun Juansyah Nurhakim, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan respons atas amanat Gubernur Jawa Barat terkait Gerakan Leuweung Hejo.

"Jadi Garut merespon adanya salah satunya penanaman pohon dan ditempatkan di lahan edu wisata Gunung Guntur," kata Jujun.

Ia menambahkan, sebanyak 150 pohon ditanam dalam kegiatan ini dan penanaman akan dilakukan secara berkelanjutan di lokasi sumber mata air serta beberapa lahan yang telah disiapkan. Jenis pohon yang ditanam adalah tanaman keras (seperti Beringin dan Trembesi) dan tanaman buah-buahan, disesuaikan dengan kondisi tanah di masing-masing lokasi.

Jujun menekankan bahwa pemeliharaan pohon menjadi pekerjaan rumah bagi pihaknya, yang akan dilakukan bekerja sama dengan fungsi kehutanan. 

"Kita akan tracking setiap pohon koordinatnya dan kita akan monitor atas laporannya akan terkontrol sehingga apa yang kita lakukan tidak hanya penanaman secara seremonial namun akan berdampak 5 tahun ke depan," jelasnya.

Lahan yang digunakan saat ini adalah milik desa (lahan carik), namun ke depannya akan melibatkan tanah masyarakat. Total luas lahan penanaman ini mencapai 3 hektar.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.