Beranda Guru Honorer dan Tukang Ojek Bangun 12 Rumah dan Renovasi Masjid Tanpa Dana Pemerintah

Guru Honorer dan Tukang Ojek Bangun 12 Rumah dan Renovasi Masjid Tanpa Dana Pemerintah

Oleh, Redaksi
10 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Moch Anas Nasrulloh melalui CSC bangun puluhan rumah layak huni bersama Deden Dani Ojek pangkalan

SuaraGarut.id – Di tengah keterbatasan ekonomi, seorang guru honorer SMP Muhammadiyah 2 Kadungora, Moch Anas Nasrulloh, membuktikan bahwa kepedulian dan tekad kuat mampu melahirkan perubahan besar. Hingga awal 2025, ia berhasil membangun 12 unit rumah layak huni dan merenovasi 1 masjid, semuanya tanpa bantuan anggaran pemerintah, murni dari donasi masyarakat.

Bertempat tinggal di Kampung Cihuni Girang, Desa Gandamekar, Kadungora, Garut, Anas hidup sederhana bersama istrinya, Eva Lindia—seorang guru honorer TK—dan tiga anak mereka. Dengan penghasilan di bawah satu juta rupiah per bulan, Anas memulai perjuangannya pada suatu momen ketika melihat rumah tetangganya yang rusak parah dan tak tersentuh bantuan pemerintah.

Tersentuh hatinya, Anas menggandeng sahabatnya, Deden Dani—tukang ojek pangkalan yang kini juga belum memiliki rumah sendiri—untuk mengetuk pintu para donatur lokal. Berkat kerja sama itu, rumah pertama berhasil dibangun dan diresmikan oleh Camat Kadungora bersama Kepala Desa Gandamekar. Keberhasilan ini menjadi titik awal misi sosial mereka.

Melalui komunitas kecil bernama CSC (Cihuni Sosial Community) yang beranggotakan empat orang, Anas dan timnya terus bergerak. Mereka membangun rumah di berbagai wilayah:

  • Kadungora: 7 unit

  • Kecamatan Leles: 2 unit

  • Kecamatan Nagreg: 3 unit

  • Renovasi masjid: 1 unit

Biaya pembangunan sangat bervariasi, mulai dari Rp20 juta hingga Rp60 juta per rumah, tergantung kondisi awal. Total dana yang sudah digelontorkan hingga 2025 mencapai lebih dari Rp450 juta, seluruhnya dari para donatur lokal yang peduli.

Meski masih tinggal di rumah kontrakan, Deden dan Eva tetap setia mendampingi Anas dalam misi ini. Harapan besar mereka adalah menciptakan “Kampung CSC”, sebuah kawasan layak huni khusus bagi masyarakat miskin yang belum memiliki rumah.

“Bagi kami, membantu orang lain bukan soal berapa besar penghasilan kita, tapi seberapa besar hati kita untuk peduli,” ujar Anas penuh semangat.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.