Beranda Kemendukbangga/BKKBN Fokus Jalankan Program MBG 3B untuk Wujudkan Generasi Sehat dan Bebas Stunting

Kemendukbangga/BKKBN Fokus Jalankan Program MBG 3B untuk Wujudkan Generasi Sehat dan Bebas Stunting

Oleh, Redaksi
19 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, memberikan arahan/IST

SuaraGarut.id — Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN terus memperkuat upaya percepatan penurunan stunting melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk kelompok 3B: Ibu Hamil (Bumil), Ibu Menyusui (Busui), dan Balita non-PAUD.

Program ini merupakan instruksi langsung Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menegaskan pentingnya pemenuhan gizi bagi kelompok rentan sebagai langkah strategis dalam menyiapkan generasi masa depan bangsa.

“Ini generasi masa depan. Beri juga makanan bergizi gratis khusus untuk 3B,” ujar Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, dalam kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Percepatan Penanggulangan Stunting di Kota Bekasi, Selasa (22/10/2025).

Kegiatan ini diikuti ratusan kader KB, kader PKK, dan kader Posyandu dari berbagai wilayah. Turut hadir Anggota Komisi IX DPR RI Rany Fahd Arafiq, Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat Dadi Ahmad Roswandi, Sekretaris Daerah Kota Bekasi Junaedi, Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi Faisal, serta unsur Forkopimda Kota Bekasi.

Dalam sambutannya, Menteri Wihaji menjelaskan bahwa BKKBN berperan penting dalam memastikan pelaksanaan program MBG 3B berjalan efektif melalui empat langkah utama:
1️⃣ Mendata penerima manfaat agar tepat sasaran.
2️⃣ Mendistribusikan makanan bergizi secara merata.
3️⃣ Mengevaluasi dampak program terhadap penurunan stunting.
4️⃣ Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang bagi ibu dan anak.

“Harapannya, minimal salah satu penyebab stunting bisa kita selesaikan — terutama masalah gizi — melalui program MBG 3B yang diperintahkan langsung oleh Bapak Presiden,” jelas Wihaji.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting nasional menurun menjadi 19,8%. Sementara di Jawa Barat, angkanya turun signifikan dari 21,7% (2023) menjadi 15,9% (2024). Penurunan ini mencerminkan efektivitas kolaborasi berbagai pihak di tingkat pusat maupun daerah.

Anggota Komisi IX DPR RI, Rany Fahd Arafiq, memberikan apresiasi terhadap langkah inovatif BKKBN. Ia menilai bahwa isu stunting tidak hanya menyangkut pertumbuhan fisik, tetapi juga kualitas sumber daya manusia secara menyeluruh.

“Menurunkan angka stunting berarti kita sedang berinvestasi untuk masa depan bangsa,” ujarnya.

Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi, turut mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Kota Bekasi yang berhasil menekan angka stunting menjadi 2,99% pada 2023, berdasarkan data E-PPGBM.

Menurutnya, capaian ini menunjukkan bahwa kerja sama antara pemerintah daerah, kader, dan masyarakat mampu mewujudkan generasi yang lebih sehat dan bebas stunting.

Dengan dukungan lintas sektor, Program MBG 3B diharapkan menjadi gerakan nasional dalam membangun generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan bahagia menuju Indonesia Emas 2045.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.