Beranda Mahasiswa UTM Pukul Kekasihnya Gegara Tak Dipanggil Sayang, Berujung Masuk Bui

Mahasiswa UTM Pukul Kekasihnya Gegara Tak Dipanggil Sayang, Berujung Masuk Bui

Oleh, Redaksi
2 bulan yang lalu - waktu baca 2 menit
Pelaku memukuli korban (Foto: X/@scaryjournal)

SUARAGARUT.id - Seorang mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) bernama Achmad Fikri Islamudin tega memukul kekasihnya gegara tak dipanggil sayang.

Sebelumnya rekaman video mahasiswa UTM yang memukuli kekasihnya viral di media sosial setelah dibagikan oleh beberapa akun dan memancing atensi publik.

Dalam rekaman video tersebut, terlihat pelaku beberapa kali melayangkan pukulan pada bagian muka korban.

Dilansir dari akun Instagram @fakta.indo, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di Desa Telang, Kecamatan Kamal, Bangkalan, depan kosan korban pada Sabtu 21 September 2024.

Berdasarkan keterangan dari teman-teman korban, hal ini bukan kali pertama terjadi sebab mereka kerap melihat korban dengan luka lebam di bagian wajahnya.

Wakil rektor III Bidang Kemahasiswaan UTM, Surokim menegaskan bahwa pihak kampus akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku.

Di sisi lain pelaku sempat mengaku sudah berdamai dengan korban dan meminta akun yang membagikan video penganiayaan nya untuk menghapusnya.

Namun pada nyatanya pihak keluarga tetap ingin menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan permasalah ini, hingga akhirnya pelaku ditetapkan sebagai tersangka.

"Saat ini pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan kami proses hukum," kata Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya dilansir detik.com, Selasa (24/9/2024).

Febri menuturkan berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya karena tidak hanya dipukul, tapi juga dicakar dan digigit.

Adapun kronologi penganiayaan itu bermula ketika pelaku menghubungi korban tidak direspon. Ia kemudian emosi dan langsung mendatangi kosan korban hingga terjadi lah pemukulan.

"Mereka sudah berpacaran sejak 1,5 tahun yang lalu dan belakangan pelaku merasa korban cuek. Biasanya kalau komunikasi pakai istilah 'sayang' sekarang tidak. Itu yang memicu pelaku marah," ungkap Febri.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.