Beranda Nanik S. Deyang: Hidangan Ikan Hiu Sesuai Kearifan Lokal, Bukan Menu Utama MBG

Nanik S. Deyang: Hidangan Ikan Hiu Sesuai Kearifan Lokal, Bukan Menu Utama MBG

Oleh, Redaksi
17 detik yang lalu - waktu baca 2 menit
Ilustrasi petugas memperisapkan makan bergizi gratis/

Jakarta, SuaraGarut.id – Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan klarifikasi terkait menu ikan hiu yang sempat disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 12 Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa menu ikan hiu hanya disajikan dua kali selama pelaksanaan program di sekolah tersebut.

"Terkait menu hiu itu, saya tegaskan kalau ada makanan yang terbukti membuat itu diidentifikasi sebagai yang membuat keracunan, kita enggak akan pakai di wilayah itu walaupun banyak (sumber protein dari hiu)," kata Nanik dalam konferensi pers di Cibubur, Jawa Barat, melansir dari Antara

Menyesuaikan Kearifan Lokal

Nanik menjelaskan, pemilihan menu dalam MBG menyesuaikan dengan kearifan lokal dan ketersediaan bahan pangan di masing-masing daerah.

"Menu apapun itu, karena kan tujuannya kearifan lokal, misalnya ternyata di wilayah ini yang paling banyak tongkol, ya kita gunakan karena kita juga bukan sekadar memberi makan gratis. Hiu misalnya, ternyata di situ biasa memang hiu dihidangkan… tapi karena di sana banyak hiu, jadi ya diberikan dan itu hanya dua kali selama program berjalan," paparnya.

Perbedaan Keracunan dan Alergi

Menurut Nanik, masih sering terjadi kebingungan antara kasus keracunan dan alergi pada siswa. Ia menegaskan, sebelum program MBG dijalankan, guru dan orang tua telah diminta mengisi formulir untuk mencatat alergi makanan anak.

"Ini ada keracunan dan alergi yang masih tumpang tindih, tidak semua hal itu ada dugaan keracunan, tetapi ada hal yang karena alergi… padahal, sebelum kita mau mendaftar murid-murid di sekolah-sekolah itu sebetulnya sudah ditanyakan kepada guru-gurunya, anak-anak ini siapa yang punya alergi dan sudah ada catatannya," ucapnya.

BGN Tanggung Seluruh Biaya Pengobatan

BGN juga memastikan seluruh biaya pengobatan akibat dugaan keracunan MBG akan ditanggung penuh.

"Kan kita punya dana, ada yang kita ambilkan misalnya dari operasional, kejadian luar biasa dan macam-macam itu kan pasti kita sediakan, itu full dari BGN, semua ditanggung (biaya pengobatan)… contoh di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, ada tagihan Rp350 juta dari rumah sakitnya, kita bayar semua," ujar Nanik.

Ia menambahkan, orang tua, sekolah, maupun pemerintah daerah tidak akan dibebani biaya apapun.

"Kita enggak membebani apapun pada orang tua atau kepada pemerintah daerah, jadi nanti tinggal pihak rumah sakit memanggil kami, dari BGN," tegasnya.

Sebelumnya, diketahui 24 siswa dan seorang guru di Ketapang diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi menu MBG berupa ikan hiu yang disebut mengandung kadar merkuri berlebih.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.