Pemkab Garut dan Unisba Jalin Kemitraan Strategis: Beasiswa Kedokteran dan Pengabdian Desa Jadi Prioritas
SuaraGarut.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Islam Bandung (Unisba) dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pembangunan masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, Selasa (24/6/2025), dan dihadiri langsung oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, serta Rektor Unisba, Prof. Edi Setiadi, beserta jajaran.
Dalam sambutannya, Bupati Syakur menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan pemerintahan daerah, khususnya dalam mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
“Intinya kami minta bantuan Unisba untuk bisa membantu kami dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kami mengundang Unisba untuk melaksanakan pengabdian dan penelitian di Garut,” ungkap Bupati.
Salah satu poin penting yang dibahas dalam MoU ini adalah usulan Pemkab Garut untuk membuka jalur beasiswa program studi Kedokteran bagi putra-putri daerah Garut. Hal ini menjadi bentuk ikhtiar dalam memperkuat sistem kesehatan di daerah, dimulai dari peningkatan SDM tenaga medis lokal.
“Kami berharap ada diskresi beasiswa untuk anak Garut yang ingin masuk Kedokteran Unisba. Kalau bisa, ada satu atau dua anak di tiap desa yang bisa kuliah di sana, tentu melalui seleksi yang ketat,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Unisba, Prof. Edi Setiadi, menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan kesiapannya untuk mendukung pembangunan Garut, terutama dalam dua aspek utama: pembangunan desa dan peningkatan SDM lokal.
“Unisba memiliki berbagai program studi yang bisa diberdayakan untuk membantu pengembangan desa. Kami akan fokus mendukung pembangunan SDM dan desa di Garut sesuai potensi yang dimiliki,” ujar Prof. Edi.
Mengenai program beasiswa kedokteran, Prof. Edi menegaskan bahwa Unisba siap memberikan peluang tersebut dengan sistem seleksi ketat dan mekanisme khusus. Lulusan dari program ini nantinya diwajibkan untuk kembali dan mengabdi di Garut.
“Beasiswa ini diberikan untuk putra-putri asli Garut. Namun, syarat utama penerima beasiswa harus kembali dan mengabdi di Garut setelah lulus. Tidak boleh langsung pergi ke daerah lain,” tegasnya.
Prof. Edi juga menambahkan bahwa proses tindak lanjut teknis dari MoU ini akan dikomunikasikan lebih lanjut antara fakultas di Unisba dengan dinas-dinas terkait di lingkungan Pemkab Garut. Hal ini untuk memastikan implementasi program berjalan efektif dan sesuai kebutuhan daerah.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.