Pemkab Garut Gelar Peringatan Harganas dan Hari Anak Nasional 2025: Tekankan Peran Keluarga di Tengah Tantangan Zaman
SuaraGarut.id - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut menyelenggarakan acara Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) dan Hari Anak Nasional Tingkat Kabupaten Garut Tahun 2025 yang berlangsung di Halaman Kantor DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (24/7/2025).
Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Kabupaten Garut, Bambang Hafidz, dalam sambutannya menekankan urgensi penguatan ketahanan keluarga di tengah maraknya dampak negatif perkembangan zaman.
Ia menyoroti penurunan kepedulian antaranggota keluarga dan masyarakat, pudarnya semangat gotong royong, peningkatan jumlah keluarga miskin, tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga, peningkatan kejahatan seksual, penyalahgunaan narkoba, penderita HIV/AIDS, seks bebas, hingga kenakalan remaja.
"Melihat kondisi tersebut, tentunya melalui Peringatan Hari Keluarga Nasional dan Hari Anak Nasional tahun ini dapat dijadikan momentum untuk memperbarui tekad kita dalam memperkuat, membangun ketahanan keluarga," ujar Bambang.
Ia menambahkan bahwa setiap keluarga harus mampu memahami, menghayati, dan mengimplementasikan delapan fungsi keluarga: agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan pelestarian lingkungan.
Ia juga mengingatkan pentingnya perencanaan pembangunan keluarga yang baik, antara lain dengan menghindari perkawinan dan kehamilan di bawah usia 20 tahun, mengatur jarak melahirkan, dan menghindari kehamilan di atas usia 35 tahun.
Sementara itu, Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Yayan Waryana, menjelaskan bahwa peringatan ini bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, mengingat keluarga adalah unit terkecil dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Peringatan Hari Keluarga dan Hari Anak ini dimaksudkan agar seluruh komponen bangsa yaitu negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, orang tua, serta anggota keluarga secara individu bersama-sama mewujudkan ketahanan keluarga, pemenuhan hak dan perlindungan anak termasuk pencegahan serta pemberantasan berbagai bentuk kekerasan diskriminasi terhadap perempuan dan anak," paparnya.
Yayan menyebut bahwa tujuan spesifik peringatan ini adalah menumbuhkan kepedulian, kesadaran, serta peran aktif setiap individu, keluarga, masyarakat, dunia usaha, pemerintah, dan negara dalam menciptakan lingkungan berkualitas serta ketahanan keluarga. Ia menambahkan, hal ini mencakup upaya mengakhiri segala bentuk kekerasan dan diskriminasi pada perempuan dan anak, serta memberikan informasi seluas-luasnya kepada seluruh anak Indonesia dan masyarakat.
Peringatan Harganas tahun ini mengusung tema "Dari Keluarga Untuk Indonesia Maju", sedangkan Hari Anak Nasional 2025 bertema "Anak Hebat Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas".
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, DPPKBPPPA Kabupaten Garut telah melaksanakan berbagai penilaian, termasuk penilaian Kampung KB di setiap kecamatan, Kelompok ketahanan keluarga, Duta Genre 2025, Sekolah Lansia, Penilaian Tim Pendamping Keluarga, dan kegiatan lainnya.
Ketua Pokja Advokasi dan Penggerakan Lini Lapangan BKKBN Perwakilan Jawa Barat, A. Syamsul Hadi, menegaskan bahwa peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tahun 2025 yang mengusung tema “Dari Keluarga untuk Indonesia Maju” memiliki makna mendalam bagi pembangunan bangsa, khususnya dalam penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sejak dari lingkup terkecil, yaitu keluarga.
Menurut Syamsul, tema tersebut tidak diambil secara seremonial, tetapi sebagai bentuk ajakan kepada seluruh keluarga di Indonesia agar memiliki kesadaran atau awareness terhadap berbagai isu sosial yang berkembang saat ini. Kesadaran ini, lanjutnya, menjadi fondasi dalam membangun keluarga yang tangguh, berdaya, dan mampu mencetak generasi unggul.
“Pembangunan keluarga merupakan modal awal untuk Indonesia maju. Setiap tahapan kehidupan keluarga memiliki tantangan yang berbeda, sehingga perlu intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing,” ujar Syamsul Hadi.
Sebagai bentuk konkret intervensi, BKKBN melalui program quick win Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) telah mengembangkan lima fokus program dalam pembangunan keluarga. Kelima program tersebut dirancang sebagai solusi atas tantangan nyata yang dihadapi masyarakat.
Dalam rangkaian kegiatan Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) dan Hari Anak Nasional Tingkat Kabupaten Garut Tahun 2025, turut hadir unsur Forkopimda Kabupaten Garut, Tim Penggerak PKK, para ketua organisasi masyarakat, akademisi, serta para pemerhati dan penggiat isu perempuan dan anak.
Acara ini juga dirangkaikan dengan berbagai kegiatan bakti sosial, di antaranya pelayanan Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) berupa IUD dan implan, serta khitanan massal untuk 10 anak.
Selain itu, dilakukan pula Launching Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) dengan melibatkan 10 keluarga berisiko stunting sebagai penerima manfaat.
Kegiatan ini semakin lengkap dengan penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan bagi 30 lansia dan 50 balita sebagai bagian dari implementasi program “Gerakan Nyaah Ka Indung”, yang menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan ibu dan anak sebagai fondasi keluarga sehat.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.