Beranda Quick Wins Harus Berdampak Nyata, Bukan Sekadar Administrasi

Quick Wins Harus Berdampak Nyata, Bukan Sekadar Administrasi

Oleh, Redaksi
2 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Akselerasi Pencapaian Quick Wins Kemendukbangga Provinsi Jawa Barat/Humas

SuaraGarut.id - Program quick wins yang dicanangkan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN tidak boleh hanya berorientasi pada pencapaian administratif semata. Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi, menegaskan bahwa tujuan utama quick wins adalah menciptakan perubahan nyata dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

Hal ini disampaikan Dadi saat memberikan arahan dalam pertemuan "Akselerasi Pencapaian Quick Wins" Kemendukbangga Provinsi Jawa Barat yang digelar di Yogyakarta, Kamis (12/6). Ia mengajak seluruh pimpinan OPD terkait di Jawa Barat untuk menyamakan langkah dan memperkuat komitmen dalam mengimplementasikan program-program prioritas tersebut.

“Mari kita bersinergi, bergerak cepat, dan bekerja tuntas demi keluarga Jawa Barat yang lebih sejahtera,” ujarnya.

“Lima quick wins adalah langkah konkret untuk memberikan dampak yang cepat, tepat sasaran, dan berkelanjutan.”

Dadi juga menekankan bahwa dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045, fokus utama transformasi adalah membentuk keluarga berkualitas, mendorong kesetaraan gender, serta membangun masyarakat yang inklusif. Ketahanan individu, keluarga, dan masyarakat menjadi fondasi utama dalam membentuk SDM unggul yang menjadi penggerak pembangunan nasional.

Evaluasi Capaian Kinerja 2024

Dalam evaluasinya terhadap kinerja tahun 2024, Dadi menyampaikan bahwa sejumlah indikator strategis belum sepenuhnya mencapai target. Data dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) menunjukkan beberapa capaian yang masih dalam kategori “cukup” (70–79%). Misalnya:

  • Pengasuhan dan pembentukan karakter keluarga: 74,96%

  • Indeks Informasi Metode KB: 71,97%

  • Pelayanan KB pascapersalinan: 78,60%

Namun demikian, Dadi juga menyoroti realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) yang cukup tinggi:

  • DAK Subbidang KB (fisik): 90,81%

  • DAK Nonfisik: 96,61%

Realisasi Quick Wins Masih Perlu Ditingkatkan

Hingga Mei 2025, capaian quick wins masih terbilang rendah. Misalnya, dalam program Gerakan Orang Tua Asuh Peduli Stunting (Genting):

  • Dari target 207.189 keluarga berisiko stunting (KRS), bantuan baru terealisasi untuk 2.710 KRS.

  • Orang tua asuh yang tergabung baru 81 orang.

Meski begitu, bantuan nyata telah disalurkan, di antaranya:

  • Bantuan nutrisi senilai Rp 296,53 juta

  • Jamban sehat dan rumah layak huni Rp 75 juta

  • Akses air bersih Rp 450 juta

Untuk program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), saat ini sudah ada dua percontohan, yaitu TPA Dandelion Daycare Plus di Kota Depok dan TAS AI Alah di Ciamis.

Sementara dalam Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), sebanyak 2.690 ayah/calon ayah telah menerima edukasi dari target 251.547 orang, berdasarkan data per 8 Juni.

Program Lansia Berdaya (Sidaya) juga menunjukkan progres:

  • 4.949 lansia telah mendapatkan layanan kesehatan

  • 119 lansia mengikuti sekolah lansia BKL

  • 16 kader mengikuti pelatihan perawatan jangka panjang

  • Terdapat dua lokasi percontohan, yakni BKL Langkap Lancar (Pangandaran) dan BKL Cilengkrang (Bandung)

Dadi berharap seluruh indikator kinerja dan capaian quick wins dapat terus meningkat. Ia mengajak semua pihak untuk menjadikan program-program ini sebagai sarana untuk menghadirkan manfaat nyata dan memperkuat pondasi keluarga Indonesia yang berkualitas.

“Hanya dengan komitmen dan kerja bersama, kita bisa memastikan bahwa program tidak berhenti di atas kertas, melainkan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkasnya.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.