Beranda Sekda Jabar Herman Suryatman Minta Garut untuk Simulasi Gempa Megathrust

Sekda Jabar Herman Suryatman Minta Garut untuk Simulasi Gempa Megathrust

Oleh, Redaksi
1 bulan yang lalu - waktu baca 2 menit
Sekda Jabar Herman Suryaman (Foto: Diskominfo Garut)

SUARAGARUT.id – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi gempa bumi, khususnya ancaman megathrust di wilayah Jawa Barat. 

Hal tersebut disampaikan Herman Suryaman dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Megathrust, Hidrometeorologi Basah, dan Pilkada 2024 di Kabupaten Bandung, pada Kamis 3 Oktober 2024.

Herman menyampaikan bahwa terdapat lima kabupaten di Jabar yang berpotensi terdampak bencana megathrust. Di antaranya adalah Kabupaten Garut.

Selain Garut ada Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi, yang menurutnya memerlukan perhatian khusus, terutama dalam upaya mitigasi bencana. 

"Kita semua berharap tidak ada kejadian bencana, tetapi kita harus mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan," ujar Herman, dikutip dari Humas Pemkab Garut, pada Jumat (4/10/2024).

Ia juga menekankan perlunya konsolidasi di antara pemerintah daerah, terutama di kawasan Cekungan Bandung. 

"Kami meminta agar dilakukan geladi lapangan terkait bencana, mengingat Bandung memiliki potensi bencana yang cukup besar, apalagi jika megathrust terjadi dan memantik pergerakan sesar Lembang," tambahnya.

Untuk itu, Sekda Jabar meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di seluruh wilayah Jabar segera melakukan simulasi bencana. 

"Simulasi adalah persiapan terbaik. Saya sudah menginstruksikan kepada kepala BPBD agar dalam waktu tiga bulan ke depan, paling lambat Desember 2024, dilaksanakan simulasi bencana, baik itu geladi posko, simulasi administrasi, koordinasi, hingga gladi lapangan," tegas Herman.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh para sekretaris daerah dan kepala BPBD se-Jawa Barat, membahas juga ancaman bencana, khususnya gempa, tapi juga termasuk bencana hidrometeorologi seperti banjir, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, abrasi, dan tanah longsor. 

Dengan adanya simulasi dan koordinasi yang baik, diharapkan seluruh pihak terkait siap menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi di masa mendatang, khususnya dalam menjaga keselamatan warga Jawa Barat.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.