Beranda Selenggarakan Pengobatan Gratis di Kampung Cimacan, Anggota DPRD Bantu Warga Terdampak Banjir

Selenggarakan Pengobatan Gratis di Kampung Cimacan, Anggota DPRD Bantu Warga Terdampak Banjir

Oleh, Redaksi
2 hari yang lalu - waktu baca 3 menit
Pengobatan gratis

SuaraGarut.id – Sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap warga yang terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Garut, DPC PDI Perjuangan Garut bekerja sama dengan DPD PDI Perjuangan Jawa Barat menggelar kegiatan bakti sosial berupa pengobatan gratis untuk masyarakat di Kampung Cimacan, Kelurahan Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Sabtu, 29 Juni 2025.

Kegiatan tersebut diinisiasi langsung oleh Anggota DPRD Kabupaten Garut, Yuda Puja Turnawan, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Garut. Menurutnya, pengobatan gratis ini diberikan secara khusus kepada warga yang terdampak banjir, terutama mereka yang tidak hanya mengalami kerusakan tempat tinggal, tetapi juga menderita akibat gangguan kesehatan pasca-bencana.

"Kampung Cimacan menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak dalam bencana banjir bandang tanggal 28 Juni lalu. Hampir seluruh rumah warga di sini terendam air. Banyak warga yang belum bisa memasak karena peralatan rumah tangganya rusak atau hanyut, pakaian belum kering, bahkan tidak sedikit anak-anak yang mulai mengalami gejala sakit ringan akibat kondisi lingkungan yang belum pulih," jelas Yuda saat ditemui di lokasi kegiatan.

Kegiatan pengobatan gratis ini menyasar warga dari enam RW di Kampung Cimacan dan Mekarsari, dua wilayah yang paling banyak terkena dampak banjir. Dalam kegiatan tersebut, tim relawan kesehatan yang dikoordinasikan oleh PDI Perjuangan memberikan layanan konsultasi medis, pemeriksaan umum, serta pembagian obat-obatan ringan dan vitamin.

Selain pengobatan, kegiatan bakti sosial ini juga dilengkapi dengan penyerahan bantuan alat-alat rumah tangga sederhana bagi warga terdampak, seperti kompor gas, rice cooker, dan lemari plastik. Bantuan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan mendesak yang disampaikan langsung oleh masyarakat setempat.

"Banyak warga mengeluh tidak bisa masak karena peralatan rumah tangganya rusak. Saya tahu, dengan tunjangan dan gaji saya sebagai anggota dewan tentu tidak bisa mengganti semuanya, tapi kami berupaya semaksimal mungkin agar ada sedikit bantuan yang tepat sasaran dan benar-benar dibutuhkan," ujar Yuda.

Ia juga menyampaikan keprihatinan atas kondisi yang masih dialami oleh sebagian besar keluarga di Cimacan, di mana air belum sepenuhnya surut, dan rumah belum bisa ditempati secara layak. Warga pun masih bergantung pada bantuan logistik harian dari para relawan dan pemerintah.

Yuda berharap kegiatan sosial ini dapat menjadi pemantik bagi pihak-pihak lain untuk turut membantu. Ia menekankan bahwa pemulihan pasca-bencana adalah kerja kolektif yang tidak bisa dibebankan hanya pada pemerintah.

"Saya mengajak semua pihak, baik birokrat, anggota dewan, organisasi masyarakat, LSM, hingga kawan-kawan media untuk bersama-sama turun tangan. Ini bukan soal siapa yang paling besar bantuannya, tapi siapa yang mau hadir dan peduli saat rakyat membutuhkan," katanya.

Menurut catatan pemerintah daerah, bencana banjir bandang di Kabupaten Garut berdampak pada 15 kecamatan dan 31 desa atau kelurahan, dengan ratusan rumah terendam, lahan pertanian rusak, dan infrastruktur desa yang mengalami kerusakan cukup parah.

Dengan adanya kegiatan seperti pengobatan gratis dan bantuan alat rumah tangga sederhana, diharapkan beban warga dapat sedikit berkurang, sembari menunggu penanganan lebih besar dari pemerintah melalui dana Belanja Tidak Terduga (BTT) yang kini sudah dapat diakses setelah status tanggap darurat resmi ditetapkan.

 

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.