Beranda Sohibul Iman: Hilirisasi Kentang Harus Jadi Gerakan Ekonomi Baru di Daerah

Sohibul Iman: Hilirisasi Kentang Harus Jadi Gerakan Ekonomi Baru di Daerah

Oleh, Redaksi
17 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
PKS dan Kementan Kolaborasi Dorong Hilirisasi Kentang Lewat Potato Corner di Garut

SuaraGarut.id — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan program Potato Corner atau Pojok Kentang di kawasan Agrowisata Tepas Papandayan, Kabupaten Garut. Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat hilirisasi komoditas kentang sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi petani dan masyarakat sekitar.

Ketua Majelis Syuro PKS, Muhammad Sohibul Iman, menjelaskan bahwa pengembangan Potato Corner merupakan bagian dari upaya menjadikan kentang sebagai salah satu produk unggulan pertanian yang diolah lebih lanjut agar memberi manfaat ekonomi yang lebih besar.

“Kita ingin kentang menjadi salah satu komoditas unggulan yang dihilirisasi menjadi berbagai produk bernilai tambah,” ujar Sohibul Iman, Selasa (21/10/2025).

Ia menambahkan, kehadiran Potato Corner juga diharapkan dapat memperkuat daya tarik wisata di kawasan Agrowisata Tepas Papandayan sekaligus membuka ruang partisipasi masyarakat lokal. “Dengan cara seperti ini, mudah-mudahan masyarakat sekitar terdorong untuk aktif dalam aktivitas pertanian dan pengelolaan pangan di wilayah ini,” tuturnya.

Lebih lanjut, Sohibul Iman menegaskan komitmen PKS dalam melakukan advokasi dan pendampingan agar hilirisasi kentang berjalan optimal, termasuk dalam hal fasilitasi bantuan dan akses pasar. “Kami akan melihat berbagai bentuk bantuan yang dapat disalurkan. Ke depan, bukan hanya kentang, tapi juga produk-produk pertanian lainnya yang bisa kita olah lebih jauh,” ungkapnya.

Dari hasil peninjauan lapangan bersama pemerintah desa, Sohibul Iman memastikan bahwa petani kentang di Garut memiliki peluang pasar yang baik. Bahkan, sudah ada perusahaan besar yang siap menjalin kerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pemasaran produk kentang.

“Tujuan akhirnya tentu kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya nilai tambah dari pengolahan, maka semakin banyak pihak yang bisa terlibat dan memperoleh manfaat ekonomi,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Muhammad Agung Sanusi, mengungkapkan bahwa Kabupaten Garut merupakan daerah penghasil kentang terbesar kedua di Indonesia. Potensi tersebut, katanya, akan diperkuat dengan penerapan teknologi pertanian modern seperti pembentukan klinik tanaman untuk membantu pengendalian hama dan perawatan tanaman.

“Klinik tanaman penting untuk memperkuat produksi. Kentang ini membutuhkan penanaman dan pemeliharaan intensif, sehingga dukungan teknologi harus ditingkatkan,” ujar Agung.

Ia juga menekankan pentingnya pembangunan fasilitas Bangsal Pascapanen untuk menunjang hilirisasi, sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. “Bapak Menteri menegaskan, hilirisasi adalah hal mutlak. Produk pertanian jangan dijual dalam bentuk bahan baku, tetapi harus memiliki nilai tambah agar lebih menguntungkan,” jelasnya.

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS, Iwan Suryawan, menambahkan bahwa perhatian pemerintah pusat dan DPP terhadap sektor pertanian harus diimbangi dengan peran nyata dari pemerintah provinsi. “Kementerian sudah memberi perhatian khusus pada sektor pertanian, begitu juga DPP. Tapi provinsi seharusnya lebih banyak lagi hadir untuk masyarakat di bidang pertanian,” ujarnya.

Iwan menegaskan, kebijakan pertanian harus terus diarahkan untuk mendukung pengembangan di berbagai daerah sesuai potensi masing-masing. “Insyaallah dari segi kebijakan kita dorong terus ke arah pertanian, bukan hanya di Garut, tapi juga di wilayah lain sesuai potensi daerahnya,” pungkasnya.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.