Beranda Suami Peduli Keluarga, Vasektomi di Subang Diminati Puluhan Pria

Suami Peduli Keluarga, Vasektomi di Subang Diminati Puluhan Pria

Oleh, Redaksi
5 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Foto bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat, Siska Gerfianti, saat meninjau pelayanan bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Subang, Ega Anjani, di Puskesmas Ciasem/ist

SuaraGarut.id - Antusiasmepria di Kabupaten Subang untuk menjadi peserta program Keluarga Berencana (KB) melalui metode operasi pria (MOP) atau vasektomi melonjak tajam. Pelayanan KB vasektomi di Puskesmas Ciasem, Kabupaten Subang, Rabu (28/5/2025), yang semula dirancang untuk melayani hanya 10 orang, justru dibanjiri 70 pendaftar. Bahkan, pendaftaran terpaksa ditutup karena keterbatasan waktu dan tenaga medis. Dari jumlah tersebut, 51 orang dinyatakan lolos skrining dan memenuhi syarat untuk menjalani prosedur vasektomi.

“Kami mendapat laporan dari Pak Kadis P2KBP3A bahwa permintaan vasektomi harus ditutup di angka 70. Peminatnya sangat membludak. Padahal biasanya, partisipasi pria dalam MOP sangat rendah, bahkan cenderung sulit dijangkau,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat, Siska Gerfianti, saat meninjau pelayanan bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Subang, Ega Anjani, di Puskesmas Ciasem.

Siska menegaskan bahwa tidak semua pendaftar dapat langsung menjalani MOP. Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi, seperti usia minimal 35 tahun, memiliki setidaknya dua anak, dan anak bungsu berusia minimal lima tahun. Selain itu, persetujuan istri juga wajib, dibuktikan melalui formulir persetujuan atau informed consent.

“Sebanyak 51 orang lolos skrining. Alhamdulillah, partisipasi suami dalam program vasektomi meningkat. Ini menunjukkan kesadaran kaum pria untuk berbagi peran dalam membangun keluarga semakin tinggi,” tutur Siska, yang akrab disapa Doksis.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong peran pria dalam program KB sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas keluarga. Hal ini diperkuat melalui surat dari Sekretaris Daerah kepada seluruh bupati dan wali kota se-Jawa Barat pada 30 April 2025. Salah satu poinnya menekankan optimalisasi kepesertaan KB, khususnya dari kalangan pria, dengan mengintegrasikan program bantuan sosial dan kepesertaan KB.

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang disampaikan dalam rapat koordinasi bidang kesejahteraan rakyat bertajuk “Gawe Ramcage Pak Kades jeung Pak Lurah” pada 28 April 2025 di Bale Asri Pusdai Jawa Barat.

Sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Provinsi menyediakan insentif sebesar Rp 500 ribu bagi pria yang bersedia mengikuti vasektomi. Selain itu, juga dilakukan kerja sama dengan Baznas Jawa Barat untuk memberikan bingkisan kepada para ibu yang mengikuti KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), seperti IUD dan implan.

“Hari ini memang tidak ada pelayanan MKJP karena sudah dilakukan beberapa hari sebelumnya. Tapi kami tetap membagikan bingkisan bagi mereka yang hadir. Menurut laporan, peserta pelayanan KB MKJP mencapai lebih dari 200 orang. Alhamdulillah, animo untuk ber-KB, baik dari perempuan maupun laki-laki, terus meningkat,” pungkas Siska.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.