Beranda Campak Ditemukan di Garut, Dinkes Pastikan Situasi Terkendali

Campak Ditemukan di Garut, Dinkes Pastikan Situasi Terkendali

Oleh, Redaksi
7 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani. (Foto: Dokumen Pribadi)

SuaraGarut.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Garut melaporkan bahwa per tanggal 27 Agustus 2025 telah ditemukan lima kasus campak di wilayahnya. Seluruh pasien dinyatakan sembuh tanpa adanya laporan kematian.

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat, virus campak yang menginfeksi pasien di Garut tergolong genotipe D8, yang dinilai tidak membahayakan dibandingkan genotipe D4 atau B3 yang ditemukan di daerah lain seperti Jawa Timur.

Kasus campak di Garut tersebar di empat kecamatan, yakni Garut Kota (1 kasus), Banyuresmi (2 kasus), Leles (1 kasus), dan Tarogong Kaler (1 kasus). Berdasarkan kelompok usia, satu kasus terjadi pada anak di bawah 1 tahun, dua kasus pada anak usia 1–5 tahun, satu kasus pada usia 6–9 tahun, dan satu kasus pada usia 10–15 tahun.

Dinkes mencatat tren kasus campak dimulai sejak Januari dengan satu kasus, kemudian meningkat pada Mei (2 kasus), dan Juli (2 kasus). Meski ada peningkatan jumlah kasus, kondisi ini masih tergolong aman dan belum mengarah pada status Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah.

Sebagai respons terhadap situasi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut telah mengambil sejumlah langkah strategis, antara lain:

  1. Meningkatkan kewaspadaan dini di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, terutama terhadap pasien anak-anak.

  2. Menyiagakan seluruh fasyankes dalam mengantisipasi lonjakan kasus campak di Jawa Barat dan daerah lainnya.

  3. Memastikan pelaporan dugaan kasus campak ke Dinkes dalam waktu kurang dari 24 jam untuk segera dilakukan investigasi dan penyelidikan epidemiologi.

  4. Melakukan pengambilan sampel darah pasien untuk diperiksa di laboratorium dan dikirim ke Labkesda Provinsi.

  5. Melakukan ring vaksinasi campak dan pemberian vitamin A di wilayah ditemukannya kasus.

  6. Memperkuat capaian imunisasi campak pada balita dan anak sekolah.

  7. Menyiapkan obat-obatan untuk perawatan dan pengobatan pasien campak.

  8. Gencar melakukan edukasi pencegahan campak melalui berbagai kanal media.

Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal guna mencegah penyebaran penyakit campak di masa mendatang.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.