Beranda Diplomasi Ekonomi RI: Tawarkan Solusi Konkret untuk Defisit Dagang AS

Diplomasi Ekonomi RI: Tawarkan Solusi Konkret untuk Defisit Dagang AS

Oleh, Redaksi
1 bulan yang lalu - waktu baca 2 menit
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/ekon.go.id

SuaraGarut.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Howard Lutnick, di Washington DC. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari diplomasi ekonomi Indonesia yang bertujuan mendorong terciptanya perdagangan yang lebih adil dan seimbang antara kedua negara.

"Kami berterima kasih kepada Secretary Lutnick yang memberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi tarif dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang," ujar Menko Airlangga, dikutip dari Antara pada Minggu (20/4/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menyampaikan proposal konkret dari pihak Indonesia. Proposal itu mencakup rencana peningkatan pembelian komoditas utama dari AS, seperti minyak mentah, LPG, dan bensin, serta produk pertanian seperti kedelai, tepung kedelai, dan gandum. Langkah ini bertujuan membantu mengurangi defisit perdagangan AS dan menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menciptakan skema negosiasi tarif yang lebih terbuka dan saling menguntungkan.

Indonesia juga mengajukan kerja sama strategis di sektor mineral kritis, membuka peluang investasi yang lebih luas bagi AS di dalam negeri, serta mendorong penyelesaian berbagai hambatan non-tarif yang sering dikeluhkan pelaku usaha Amerika di Indonesia.

Proposal tersebut mendapat respons positif dari Howard Lutnick. Ia menilai pendekatan Indonesia lebih konkret dibandingkan negara lain yang mengajukan permintaan serupa.

"Kami sangat menghargai pendekatan proaktif Indonesia. Ini merupakan langkah nyata menuju hubungan dagang yang lebih kuat dan seimbang," ujar Lutnick.

Ia juga mendukung target penyelesaian negosiasi tarif dalam 60 hari ke depan dan menyarankan agar pembahasan teknis segera dilakukan antara tim Indonesia dengan pihak Departemen Perdagangan AS (DoC) dan United States Trade Representative (USTR).

Langkah diplomatik ini menegaskan kesiapan Indonesia untuk memainkan peran yang lebih aktif dalam skema tarif resiprokal AS yang mulai diberlakukan. Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang langsung mendapat sambutan dari otoritas perdagangan AS seperti USTR dan DoC.

Melalui proses ini, Indonesia berharap dapat memperkuat posisinya dalam perdagangan internasional serta meningkatkan nilai tambah dari kerja sama ekonomi bilateral secara jangka panjang.

Sumber Berita satu

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.