Beranda Garut Targetkan Produksi Padi 816 Ribu Ton pada 2025, Cuaca dan Program Pertanian Jadi Andalan

Garut Targetkan Produksi Padi 816 Ribu Ton pada 2025, Cuaca dan Program Pertanian Jadi Andalan

Oleh, Redaksi
23 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Ilustrasi lahan pertanian/sdlp.bsip.pertanian.go.id

SuaraGarut.id - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menargetkan produksi padi sebesar 816.860 ton gabah kering panen (GKP) pada tahun 2025. Target ambisius ini diyakini dapat tercapai seiring dengan optimalisasi lahan sawah dan kondisi cuaca yang diprediksi akan mengalami kemarau basah.

Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan pada Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Ardhy Firdian, menyatakan pihaknya optimistis target tersebut realistis. Bahkan, ia percaya hasil panen tahun ini bisa melampaui target, sebagaimana capaian pada tahun sebelumnya.

“Target pusat sebesar 816.860 ton GKP di Garut. Kami optimistis bisa melewati target itu,” ujar Ardhy, Senin, 9 Juni 2025.

Ia menjelaskan bahwa peningkatan target produksi ini merupakan bagian dari strategi untuk menjaga ketahanan pangan daerah dan meningkatkan kontribusi Garut terhadap produksi beras nasional. Garut sendiri memiliki potensi lahan sawah yang cukup besar, yakni seluas 46.816 hektare untuk sawah produktif dan 11.240 hektare lahan tadah hujan yang tersebar di 42 kecamatan. Lahan-lahan ini menjadi tumpuan utama dalam peningkatan produksi padi.

Target tahun 2025 ini meningkat secara signifikan dari capaian tahun sebelumnya yang mencapai 665.565 ton GKP. Ardhy menekankan bahwa meskipun target naik, produktivitas padi diyakini tetap bisa dimaksimalkan melalui berbagai program pemerintah dan dukungan cuaca yang lebih bersahabat.

“Target memang dinaikkan setiap tahun. Alhamdulillah, selama ini kita selalu berhasil mencapai, bahkan melampaui target,” katanya.

Sebagai contoh, pada tahun 2024, Kabupaten Garut berhasil memproduksi 796.019 ton GKP, melebihi target yang telah ditetapkan. Pencapaian ini diraih meskipun cuaca saat itu kurang mendukung karena musim kemarau yang cukup panjang. Hal ini menjadi dasar optimisme pihak Dispertan bahwa produksi tahun ini dapat lebih tinggi, terutama dengan prediksi kemarau basah yang lebih bersahabat.

Kemarau basah, menurut Ardhy, adalah kondisi musim kemarau yang masih diselingi hujan dengan intensitas rendah. Keadaan ini memungkinkan sebagian besar lahan sawah tetap bisa ditanami padi sehingga target produksi tidak terganggu.

“Optimistis karena hujan mudah-mudahan masih bisa bertahan sampai Juni. Laporan BMKG juga menunjukkan bahwa tahun ini kemaraunya termasuk kemarau basah,” ungkap Ardhy.

Berdasarkan data Dispertan Garut, produksi padi dari Januari hingga April 2025 telah mencapai 325.272 ton GKP. Rinciannya adalah 78.308 ton pada Januari, 94.086 ton pada Februari, 88.530 ton pada Maret, dan 64.348 ton pada April.

Untuk mendukung pencapaian target ini, Dispertan Garut telah menggulirkan sejumlah program strategis, termasuk bantuan benih padi, penyediaan pompa air, pembangunan irigasi perpompaan, serta optimalisasi lahan yang sebelumnya belum tergarap secara maksimal.***

Sumber Kabar Garut

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.